Jakarta (ANTARA News) - Jupiter Z1 menjadi sepeda motor pertama Yamaha Indonesia yang disempurnakan Euro3.

Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) memilih menggunakan regulasi standar Euro3 yang dikeluarkan Worldwide Motorcycle Emission Test Cycle (WMTC) karena ini berlaku worldwide, tidak hanya di Eropa seperti regulasi ECE R40.

Siaran pers Yamaha Indonesia yang diterima pada Rabu menyebutkan, dengan aturan WMTC, motor bisa diekspor ke seluruh dunia.

Poin plus standar Euro 3 WMTC dibandingkan ECE R40 yaitu adanya aturan untuk mereduksi noise khususnya pada muffler (knalpot) dan mesin motor.

Yamaha mengaplikasikan Euro3 pada Jupiter Z1 dengan dua perangkat baru yaitu ECU dan knalpot catalic conveter dengan O2 sensor sehingga membuat motor makin ramah lingkungan.

Ada perubahan panjang katalis, sebelumnya 30 mm menjadi 60mm sehingga matrix volume katalis naik dari 25,7 cm3 menjadi 51,4 cm3.

”Tidak hanya Jupiter Z1, motor-motor baru Yamaha yang akan dikeluarkan tahun ini menggunakan Euro3 yang merupakan standar global dan internasional,” papar Mohammad Masykur, Asisten GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.

Standar Euro3 berdasarkan cc mesin dapat dilihat dari motor bermesin di bawah 150 cc, 150 cc dan di atas 150 cc.

Untuk mesin motor di bawah 150 cc, yang memenuhi standar Euro3 adalah mengandung 2.0 gram/km CO (karbon monooksida) ; 0.8 gram/km HC (hidro karbon) ; 0.15 gram/km NOx (nitrogen oksida).

Sedangkan yang bermesin 150 cc dan lebih besar dari 150 cc, standar Euro 3 nya dengan kandungan 2.0 gram/km CO ; 0.3 gram/km HC ; 0.15 gram/km NOx.

Standar Euro 3 juga bisa diketahui berdasarkan kecepatan (km/h). Di bawah 130 km/h, kandungan CO sebesar 2.62 gram/km ; 0.75 gram/km HO ; 0.17 gram/km NOx.

Buat kecepatan 130 km/h dan di atas 130 km/h, standar Euro 3 acuannya dengan kandungan CO 2.62 gram/km ; 0.33 gram/km HO ; 0.22 gram/km NOx.
Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015