Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah sopir angkutan umum di Jakarta belum mengetahui keputusan pemerintah soal penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar.

Sopir angkutan umum M08 jurusan Tanah-Abang Kota, Iin, mengaku tidak tahu kalau harga BBM akan turun mulai Senin (19/1).

Menurutnya, ia juga belum mendapat instruksi penurunan tarif angkutan umum dari Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda).

"Memangnya akan turun (harga BBM) ya? Mulai kapan? Saya malah enggak tahu," kata Iin kepada ANTARA News, di Jakarta, Sabtu.

"Biasanya kalau ada instruksi penurunan tarif, kami juga diberi lembaran daftar tarif harga baru di Tanah Abang tempat angkot 'ngetem' (menunggu penumpang). Ini belum ada," tambahnya.

Pria berusia 53 tahun itu mengatakan, meskipun harga BBM akan turun, tidak menjamin pendapatannya.

"Kami ini tergantung jumlah penumpangnya. Kadang bisa dapat lebih, kadang dari subuh sampai subuh pendapatan malah kurang untuk setoran," ujarnya.

Ia menambahkan tidak tahu apakah tarif angkutan umum akan ikut turun atau tidak.

"Kalau itu tunggu instruksi dari Organda dulu. Kalau disuruh turun ya akan kami turunkan," jelasnya yang harus membeli bensin sampai Rp150.000 untuk sehari.

Saat harga bensin naik menjadi Rp7.600, tarif angkutan umum naik Rp1000

Sopir angkutan umum M12 jurusan Senen-Kota, Edo, juga mengaku belum tahu perihal turunnya harga BBM.

"Saya belum tahu kalau BBM turun. Tapi biasanya kalau tarif sudah naik, susah turunnya lagi. Tapi tunggu nanti dari Organda," kata Edo.

Edo mengatakan meskipun saat tarif dinaikkan pasca kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu membuat pemasukannya bertambah, namun ia juga harus mengeluarkan uang lebih besar untuk membeli bensin.

"Biasanya setengah hari beli bensin cukup Rp65.000 sekarang jadi Rp90.000. Jadi sama saja, sebenarnya kalau bensin naik atau tidak," ujar Edo yang telah 15 tahun menjadi supir angkot itu.

Presiden Joko Widodo telah mengumumkan penurun harga BBM, Jumat (16/1), yang akan mulai berlaku pada Senin (19/1).

Harga premium turun menjadi Rp6.600 per liter sedang harga solar menjadi Rp6.400 per liter. Penurunan tersbeut berselang 19 hari dari kebijan pemerintah menurunkan harga BBM pada 1 Januari 2015.

Pewarta: Monalisa
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015