Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Suryadharma Ali mengatakan akan menjajaki pembangunan dua pusat promosi dan perdagangan produk UKM Indonesia atau "trading house" di Sarjah dan Mekkah, Arab Saudi, tahun depan. "Kami sudah alokasikan anggaran sebesar Rp25 miliar dalam APBN 2007 untuk penjajakan dan perencanaan trading house itu. Kami sedang jajaki pembelian 5.000 Ha tanah di Sarjah. Sedang diusahakan pembangunan trading house di dua kota Sarjah dan Mekkah," kata Menkop di Jakarta, Senin. Menurut menteri, penjajakan dan perencanaan itu meliputi pencarian pelaku usaha yang terdiri atas badan usaha nasional dan mitra usaha dari negara setempat. "Kami sangat mengharapkan bantuan Kedubes RI di Arab Saudi membantu mencarikan mitra lokalnya," tambah Menkop. Sedangkan mitra lokalnya sudah disiapkan suatu badan layanan umum (BLU) "Pemasaran KUKM". BLU ini yang akan mengurusi gedung pusat pameran KUKM dan trading house untuk luar negeri. Kedua kota itu merupakan kota pariwisata, tempat masyarakat Indonesia banyak berkunjung. Selain itu, banyak tenaga kerja Indonesia (TKI) berada di sana. "Pembukaan trading house di sana itu sangat potensial," katanya. Trading house itu nantinya akan menjual seluruh produk UKM seperti produk tekstil dan garmen, kerajinan tangan, tas, sepatu, perlengkapan sholat, makanan dan minuman. Gambaran trading house yang dimaksud menteri ialah pusat pembelanjaan seperti Carrefour atau Bin Dawood di Arab Saudi, yakni suatu pusat perbelanjaan di mana seluruhnya merupakan produk Indonesia dan UKM. Trading house ini diharapkan juga akan menjadi pusat distribusi produk UKM ke kota-kota lainnya di Arab Saudi dan negara-negara tetangganya. "Diharapkan 2008 sudah bisa dibangun dan operasional," katanya. Gagasan mendirikan trading house itu muncul ketika Menkop & UKM Suryadharma Ali dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) Taufiq Effendi mengadakan pertemuan dengan para dubes dan diplomat RI untuk kawasan Timur Tengah, Asia Tengah, dan Eropa Timur di kota Jeddah akhir Oktober 2006. Pada pertemuan itu, menurut Menkop, Dubes dan diplomat RI di Timur Tengah dan Eropa Timur bersemangat membangun suatu trading house di negara tempat mereka bertugas. (*)

Copyright © ANTARA 2006