Jayapura (ANTARA News) - Presiden George Walker Bush membuka peluang sebesar-sebesarnya kepada mahasiswa Indonesia belajar di berbagai universitas ternama di Amerika Serikat (AS), agar kelak kembali membangun Indonesia yang kuat dan mandiri di masa depan. Rektor Universitas Multi Media Nusantara, Prof. Dr. Johanes Surya, dalam keterangan pers di Hotel Dian Graha Jayapura, Minggu petang, mengemukakan dirinya telah bertemu Presiden Bush di Istana Presiden Bogor, 21 November, meminta mahasiswa Indonesia yang berpreatsi di bidang eksakta agar bisa melanjutkan studi di berbagai perguruan tinggi ternama di AS. Setelah mendengarkan niat baik, Presiden Bush menyatakan bersedia menampung mahasiswa Indonesia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai universitas terkemuka di negara adidaya itu, namun Presiden Bush berpesan mahasiswa yang selesai wajib studi kembali membangun Indonesia. Surya mengatakan untuk menindak-lanjuti pesan Presiden AS itu menjajaki kerjasama lanjutan dengan Pemprov Papua untuk menjaring para siswa SMU/SMK dan SMP yang berprestasi di bidang eksakta dipersiapkan mengikuti Olympiade Sains mendatang. Sebab, Lembaga Pengembangan Fisika yang dipimpinnya selama 13 tahun belakangan telah melahirkan putra-putri Papua yang keluar sebagai juara Olimpiade Sains Dunia, seperti George Septinus Saa, putra Papua yang meraih nobel fisika di Polandia tahun 2004 dan kini kuliah di jurusan Badan Antariksa AS (NASA) Universitas Florida dan hasilnya indek prestasi semester ini mencapai empat. Surya menjelaskan kedatangannya atas undangan Gubernur Papua, Barnabas Suebu, untuk membicarakan pengembangan pendidikan di bidang sains ke depan dan salah satunya memberikan pemberdayaan dan penguatan kepada para guru-guru di tingkat sekolah dasar (SD) untuk menyiapkan siswa-siswa yang mempunyai kemampuan di bidang eksakta guna meningkatkan ilmu pengetahuan di masa depan. Surya mengakui Papua memiliki sumberdaya manusia di bidang eksakta yang cukup besar, karena dalam beberapa tahun belakangan ini telah tercatat beberapa siswa di tingkat SMU/SMK dan SMP yang meraih juara Olympiade Sains Dunia. "Saya optimis beberapa tahun mendatang, Papua akan melahirkan teknokrat di bidang sains dunia, namun setelah menyelesaikan studi wajib mengabdi di Indonesia, khususnya di tanah Papua," katanya optimis. (*)

Copyright © ANTARA 2006