London (ANTARA News) - Indonesia merupakan negara Muslim yang mempunyai potensi untuk meraih pangsa pasar yang besar. Oleh karena itu, kata mantan Ketua MPR, Amien Rais di London, sebelum acara pembukaan The Global Peace and Unity Event, Minggu, pemerintah perlu lebih lincah dan kreatif untuk menerobos pasar dan mendobrak langkah langkah konvensional jika tidak ingin didahului oleh negara lain. Amien Rais datang ke London, atas undangan stasiun televisi Muslim pertama di Eropa, Islamic Channel, yang meminta menjadi pembicara dalam acara yang digelar untuk kedua kalinya di Kerajaan Inggris. The Global Peace and Unity dihadiri lebih 50 ribu umat Islam di Britania Raya merupakan ajang pameran produk produk negara Islam serta pertunjukan kesenian dan menampilkan para pembicara para tokoh Islam dunia, seperti Yvonne Ridley, mantan Presiden Mauritania Cassam Uteem, Menlu Chechnya Ahmed Zakayev, Menag Pakistan Liaquat Hussain, anggota parlemen Inggris Sadiq Khan, Dr Jamal Badawi dari Kanada dan tokoh Islam lainnya. Menurut Amien, Indonesia sebagai bagian dari sesama negara Muslim lainnya, kurang memberikan perhatian ke dunia Islam yang sebetulnya menjanjikan. Timur Tengah dan dunia Islam meliputi hampir seperlima penduduk di muka bumi, dari segi kekuatan ekonomi negara Islam umumnya lebih makmur, apakah itu Iran, Turki, Libia, Jordan belum lagi bila berbicara tentang negara-negara Teluk, seperti Kuwait, dan Uni Emirat Arab. Oleh karena itu, katanya, sudah tiba saatnya pemerintah Indonesia fokus menggarap wilayah kawasan baru, yaitu kawasan dunia Islam. Kurang tampak Ia juga menyoroti lemahnya diplomasi Indonesia di dunia internasional. "Dalam berbagai simposium dan seminar dunia tokoh tokoh Indonesia tidak terlihat dalam arus utama. Hal itu justru selalu dikuasai negeri negeri yang ada di Timur Tengah, Pakistan dan Turki serta Malaysia." Hal ini merupakan paradoks Indonesia sebagai negeri Muslim terbesar peran dan kontribusinya tidak sebesar dari ukurannya, jadi ini merupakan tantangan bagi intelektual Indonesia supaya tak ragu ragu untuk mengikuti berbagai simposium dan hendaknya selalu tampil kemuka. Amin pada kesempatan itu juga mengatakan, lepas dari acara ini, akan berbicara dalam forum yang sama yang bertemakan tentang Islam dan Perdamaian yang diadakan di Helsinki, atas undangan pemerintah Firlandia. (*)

Copyright © ANTARA 2006