Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak tiga jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh pada Minggu lalu (28/12) berhasil teridentifikasi oleh Tim Indentifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Jawa Timur di Surabaya, Minggu.

"Ketiganya masing-masing dua warga Surabaya dan satu lainnya warga Klaten, Jawa Tengah," ujar Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol. Anas Yusuf kepada wartawan di Crisis Centre Polda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya.

Anas didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyerahkan jenazah pramugara AirAsia QZ8501 Wismoyo Ari Prambudi (24), penumpang asal Klaten, J Stephie Gunawan (10), dan penumpang dari Surabaya, Juanita Limantara (30), ke keluarganya masing-masing.

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Markas Besar Kepolisian Negara RI Brigjen Pol. Arthur Tampi menjelaskan, jenazah Wismoyo Ari Prambudi berlabel B018 berdasarkan identifikasi primer gigi dan sidik jarinya dipastikan identik antara data setelah meninggal dunia (post mortem) dan sebelumnya (ante mortem).

"Kemudian, data sekunder tinggi badan 170 hingga 175 centimeter. Tidak terbantahkan sebagai Wismoyo Ari Prambudi," katanya.

Jenazah kedua berlabel B015 diidentifikasi berdasarkan metode sidik jari, data sekunder berusia 10 tahun, rekaman sirkit televisi (CCTV) dari bandara ketika akan naik pesawat AirAsia QZ8501 di Bandar Udara Juanda Surabaya menggunakan baju sweater lengan panjang merah muda, celana panjang jeans biru, dan kaos bergambar Minny Mouse.

"Sesuai data-data, maka tidak terbantahkan sebagai jenazah J. Stephie Gunawan," kata Tampi.

Sedangkan, jenazah ketiga berlabel B016 diketahui dari sidik jari dan gigi identik ante mortem dan post mortem, dan data sekunder usia 30 tahun bernama Juanita Limantara asal Surabaya.

Dengan teridentifikasinya ketiga jenazah itu, maka dari 162 penumpang AirAsia rute Surabaya ke Singapura tersebut total sudah sembilan jenazah diketahui identitasnya dan sudah diserahkan ke keluarganya.

Jenazah yang sudah teridentifikasi adalah Hayati Lutfiah Hamid, Grayson Herbert Linaksita, Kevin Alexander Soetjipto, Khairunnisa Haidar Fauzi, Hendra Gunawan Sawal, Themeiji Tejakusuma, Wismoyo Ari Prambudi, J. Stephanie Gunawan dan Juanita Limantara.

"Masih ada 21 jenazah lagi yang masih diidentifikasi. Tim DVI juga sedang melakukan post mortem terhadap 12 jenazah," demikian Arthur Tampi.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015