Kupang (ANTARA News) - Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis mendukung pemerintah membangun tujuh waduk di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk mengatasi kesulitan air baku rumah tangga serta kepentingan irigasi pertanian.

Ketujuh waduk tersebut, tersebar di beberapa wilayah kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur, yaitu, Raknamo di Kabupaten Kupang, Kolhua di Kota Kupang, Temef di Timor Tengah Selatan (TTS), Rotiklot di Kabupaten Belu, Napunggete di Sikka, Jawakisa di Nagekeo, dan satu waduk lagi di Kabupaten Manggarai.

"Kita beri dukungan terhadap pembangunan waduk di NTT, tetapi pembebasan lahan bagi pembangunan waduk perlu dipersiapkan secara baik agar tidak ada kendala di kemudian hari," kata Fary di Kupang, Senin.

"Nantinya setelah bendungan selesai dibangun, krisis air yang selama ini melanda NTT bisa segera teratasi, seiring dengan rencana pembangunan yang dilakukans epanjang lima tahun ke depan," kata politisi Fraksi Partai Gerindra itu.

Dari tujuh waduk tersebut, paparnya, dua di antaranya dibangun di Kabupaten Kupang yakni Raknamo di Kecamatan Amabi Oefeto Timur yang mampu menampung 14 juta meter kubik air, dan Manikin di Kecamatan Kupanng Timur dengan daya tampung 32 juta meter kubik.

Dari tujuh waduk tersebut, tambahnya, Waduk Kolhua yang akan dibangun di Kota Kupang kini masih bermasalah lahan. Padahal waduk tersebut seharusya dibangun lebih awal dari Waduk Raknamo yang mulai dibangun pada Desember 2014.

Karena ditolak, dana pembangunan Waduk Kolhua dialihkan untuk mendanai Waduk Raknamo. Akan tetapi dana pembanguan Waduk Kolhua tetap dikucurkan jika persoalan tanah sudah beres. "Kita masih tahan dana pembangunan Waduk Kolhua," ujarnya.

Pewarta: Yohanes Adrianus
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014