Semarang (ANTARA News) - Tim bulutangkis putra Indonesia berpeluang maju ke babak semifinal pesta olahraga multieven antar negara-negara Asia atau Asian Games yang berlangsung di Doha, Qatar. Ketua PB Djarum Kudus, Edi Prayitno ketika dihubungi di Kudus, Rabu, mengatakan, meskipun untuk menjadi juara grup penyisihan kemungkinan kecil karena bergabung dengan negara kuat, Cina, tetapi kalau peluang melangkah ke semifinal masih terbuka. "Kalau bersaing dengan Cina, saya kira sangat berat karena negara itu memiliki kekuatan yang merata di semua nomor, baik tunggal maupun ganda putra," katanya. Seperti diwartakan sebelumnya, sembilan tim ambil bagian dalam kejuaraan beregu Asian Games XV di Doha, Qatar, yang akan dimulai 30 November mendatang. Kesembilan tim tersebut dibagi dalam tiga grup yakni, Grup MA: Cina, Indonesia dan India, Grup MB: Korea, Thailand dan Vietnam, serta Grup MC: Malaysia, Hong Kong dan Jepang. Juara grup berhak melangkah ke babak semifinal ditambah pertandingan penentuan runner up masing-masing grup untuk melengkapi satu tempat di babak empat besar. Dia memperkirakan juara masing-masing grup adalah Cina (grup MA), Korea Selatan (grup MB), dan Malaysia (grup MC), sedangkan runner upnya adalah Indonesia (MA), Thailand (MB), dan Hongkong (MC). Dia mengatakan, untuk mengisi satu tempat di babak semifinal itu, saingan berat Taufik Hidayat dan kawan-kawan adalah Thailand, mengingat tim bulu tangkis Negeri Gajah Putih itu memiliki kekuatan di nomor ganda putra. "Peluang tim putra tetap terbuka lebar, meskipun untuk menjadi juara grup sangat berat," kata Edi Prayitno yang pernah menjadi pebulutangkis Ragunan Jakarta seangkatan Icuk Sugiarto dan Lius Pongoh. Tim bulu tangkis putra yang diterjunkan ke pesta olahraga multieven antar negara-negara Asia adalah Taufik Hidayat, Simon Santoso, Sony Dwi Kuncoro, Luluk Hadiyanto, Alvent Yulianto Chandra, Markis Kido, Hendra Setiawan, dan Flandy Limpele. Di kelompok putri adalah Fransiska Ratnasari, Adriyanti Firdasari, Jo Novita, Greysia Polii, Lita Nurlita, Natalia Christine Poluakan, Lilyana Natsir, dan Pia Zebadiah Bernadet. Sementara itu di kelompok putri, Fransiskan Ratnasari dan kawan-kawan bergabung bersama Cina dan Malaysia. "Kalau untuk putri memang berat karena Malaysia juga berat, sedangkan Cina tidak mungkin ditembus oleh kita," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006