Kami sudah menandatangani kontrak antara Multistrada Indonesia dan perusahaan Kazakhstan untuk membangun pabrik ban dan kami juga sudah menandatangani nota kesepahaman antara Indofood Indonesia dan perusahaan Kazakhstan untuk membangun pabrik mi inst
Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia Askhat Orazbay mengatakan pembangunan pabrik mi instan dan ban di Kazakhstan masih dalam tahap negosiasi meskipun kedua belah pihak sudah menandatangani nota kesepahaman.

"Kami sudah menandatangani kontrak antara Multistrada Indonesia dan perusahaan Kazakhstan untuk membangun pabrik ban dan kami juga sudah menandatangani nota kesepahaman antara Indofood Indonesia dan perusahaan Kazakhstan untuk membangun pabrik mi instan," kata Askhat Orazbay di sela-sela peringatan Hari Kemerdekaan Kazakhstan di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan kedua pembangunan tersebut masih dalam tahap negosiasi karena harus berdiskusi lebih lanjut terkait hal teknis, pembiayaan, maupun pasar.

Meskipun kedua pembangunan tersebut masih dalam tahap negosiasi, Askhat mengharapkan rencana itu bisa terealisasi secepatnya.

Ketika ditanya mengenai nilai kontrak yang disepakati, Askhat mengatakan hal tersebut masih dibicarakan lebih lanjut.

"Kami (Kazakhstan) adalah produsen gandum terbesar ketiga di dunia. Kami mempunyai kualitas gandum terbaik dan pasokannya berlimpah," kata dia.

Indonesia membutuhkan pasokan gandum maupun minyak mentah dari Kazakhstan. Namun, yang menjadi hambatan terkait ekspor ke Indonesia adalah jarak.

"Karena itu kita sedang membangun jalur kereta api dari Kazakhtan ke Iran sehingga kita bisa menggapai Indonesia dengan laut. Alternatif yang lain. kita membangun fasilitas transportasi di pantai timur China. Kita hubungkan China dengan jalur kereta api. Jadi kita bawa komoditas kita ke pelabuhan China (Yan Yung Jeng) dan dari pelabuhan tersebut dikirim ke Indonesia lewat laut. Sehingga ini bisa lebih ekonomis," ujar dia.

Selain itu, Akshat mengatakan kedua negara yaitu Kazakhstan dan Indonesia sepakat untuk membuka layanan penerbangan langsung dengan rute Denpasar-Almaty dan sebaliknya.

"Kami juga akan membahas kemungkinan rute lain seperti Kualalumpur-Bali atau Jakarta. Kazakhstan sudah memiliki penerbangan dengan rute Almaty-Kualalumpur dan Almaty-Bangkok dan Beijing. Almati adalah kota terbesar di Kazakhstan yang terkenal dengan pusat industri dan pariwisatanya," kata dia.

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014