Taipei (ANTARA News) - Sejumlah pemimpin redaksi media terkemuka di Indonesia berkesempatan memantau pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan anggota parlemen secara serentak di Taiwan, Sabtu.

Sebelumnya, enam pemimpin redaksi, yakni Rikard Bagun (Kompas), Saiful Hadi (LKBN Antara), Usman Kansong (Media Indonesia), Nasihin Masha (Republika), Primus Dorimulu (Investor Daily), dan Arif Budisusilo (Bisnis Indonesia) mendapat kesempatan memantau kampanye terakhir kandidat Wali Kota Taipei di kawasan Chiang Kai Shek Memorial Hall, Jumat (28/11) malam.

Selanjutnya mereka juga mendapat kesempatan memantau penghitungan suara secara elektronik di kantor Komisi Pemilihan Umum Taiwan, Sabtu petang hingga malam hari.

"Kemungkinan hasil akhir baru bisa diketahui pada pukul 23.00 (waktu Taiwan)," kata Vicky selaku juru bicara KPU Taiwan, memperkirakan.

Pilkada serentak di Taiwan tersebut untuk memilih enam wali kota, 16 kepala daerah setingkat kabupaten (county), dan 375 anggota parlemen daerah.

"Dari sekitar 18 juta pemilih yang terdaftar, kami memperkirakan tingkat partisipasinya berkisar antara 65 sampai 70 persen," ucap Vicky, menambahkan.

Pilkada serentak tersebut merupakan yang pertama kalinya digelar di negara pulau di perairan Samudera Pasifik itu.

Proses penghitungan suara secara elektronik tersebut, juga dipantau oleh aktivis prodemokrasi dari negara-negara di benua Eropa dan sejumlah wartawan, baik media lokal di Taiwan maupun asing.

"Penghitungan suara ini bisa disaksikan semua orang untuk menjamin berlangsungnya proses demokrasi secara fair," ujarnya.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Kompas, Rikard Bagun mendesak pemerintah Indonesia segera menerapkan pelaksanaan pilkada serentak yang baru pertama kalinya digelar di Taiwan itu.

"Kalau saja pilkada dilakukan secara serentak, berapa biaya yang bisa kita hemat? Penghitungan suaranya pun sangat transparan dan tidak ada peluang untuk dicurangi karena dari TPS (tempat pemungutan suara) sudah terhitung secara otomatis tanpa melalui PPS, PPK, KPU, dan lain-lain," tuturnya.

Menurut dia, perangkat pemilihan secara elektronik sudah disiapkan oleh pakar teknologi informasi asal Indonesia lulusan Singapura.

"Asal ada kemauan baik dari pemerintah, tidak sulit kok menggelar pilkada serentak yang rekapitulasi suaranya dilakukan secara serentak," kata Pemred Investor Daily, Primus Dorimulu, menimpali.

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014