Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi VI DPR RI Achmad Hafisz Tohir meminta pemerintah berhati-hati dalam menjalankan kerja sama dengan pihak luar, termasuk soal pembelian minyak dari Senangol Asia, Tiongkok.

Himbauan itu menyusul adanya pembatalan diskon dari Senangol yang semula menyebut pemangkasan harga USD15/bbl dari Market Price, seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Menteri BUMN, Rini Soemarno dan Menteri ESDM Sudirman Said.

"Pertama USD15/bbl, kemudian jadi USD6/bbl, dan hari ini nol (tidak ada diskon) itu lah bisnis dengan Beijing. Pemerintah harus jeli dan hati-hati," kata Hafisz, Jakarta, Sabtu.

Katanya, hal serupa pernah dialami oleh mantan Menteri Perhubungan, Hatta Rajasa saat akan membangun double track Keroya-Yogyakarta.

"Dulu pak Hatta pernah mau dibohongin sama Beijing waktu bangun rel kereta api Kroya, U$S350 juta dollar lalu dia (Tiongkok) ngomong hanya U$S200 juta, dibatalin langsung oleh pak Hatta," pungkasnya.

Surya Paloh, Rini Soemarno dan Sudirman Said menyampaikan bahwa Indonesia dalam hal ini Pertamina akan mendapatkan harga lebih murah dengan diskon 15$/bbl dari Market Price Akan tetapi, Senangol Asia per tanggal 20 November 2014 , menjawab surat Pertamina, per tanggal 18 November 2014 mengenai "Counter To The Proposed Contractual Volume 2015" dimana Senangol secara tegas menjawab permintaan Pertamina mengenai diskon 15$/bbl tidak dapat diberikan dan masih mengacu ke normal-market price.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014