Bandarlampung (ANTARA News) - Sejumlah pedagang beras di Kota Bandarlampung menyebutkan kenaikan harga BBM telah mendorong naiknya harga beras Rp200 per kilogram, sementara petani dan pengusaha penggilingan gabah mulai membatasi pasokan beras kepada para pengecer.

"Harga beras dalam beberapa hari terakhir naik lagi, dan salah satu faktornya adalah kenaikan harga solar dan premium," kata Edi Susanto, pedagang beras di Pasar Tugu Bandarlampung, Senin.

Pekan lalu harga beras di Bandarlampung sudah naik tipis sekitar Rp100- Rp200 untuk setiap kilogram karena sentra pertanian padi di Lampung baru memasuki musim tanam.

Menurut Edi, umumnya sawah di Lampung baru ditanami padi sehingga panen diperkirakan mulai Maret 2015.

Ia menyebutkan harga beras merek SJ sekarang mencapai Rp11.400/kg dan harga beras merek lainnya berkisar Rp8.500- Rp10.500/kg.

Selain itu, dia menyebutkan pasokan beras masih bisa didapatkan dari petani dan pengusaha penggilingan gabah.

"Namun, penjualan dan pembelian beras agak berkurang volumenya," katanya.

Pedagang beras lainnya, Ny. Rodjie, menyebutkan pasokan beras dari penggilingan gabah dan petani mulai seret.

"Kalau dulu, beras dititipkan di tempat kita untuk dijual. Sekarang ini, kita yang telepon dan beras tak kunjung datang, padahal yang kita minta cuma satu ton," kata Rodjie.



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014