Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi I DPR RI, Theo L Sambuaga, menyambut baik dan mendukung terpilihnya Pemimpin Umum LKBN ANTARA, Asro Kamal Rokan, sebagai Presiden Organisasi Kantor-kantor Berita Asia Pasifik (OANA). "Itu menunjukkan negara-negara Asia Pasifik mengakui ANTARA sebagai kantor berita yang memiliki kredibilitas tinggi dan berpengaruh di kawasan ini," katanya. Theo juga berharap selama tiga tahun ANTARA menjadi pemimpin OANA dapat meningkatkan peranan kantor-kantor berita di kawasan Asia Pasifik dan mampu bersaing di era globalisasi. "Saat ini pemberitaan media-media di negara maju masih didominasi oleh berita dari kantor berita asing, sehingga terjadi ketimpangan dalam hal pemberitaan," katanya. Kepercayaan dari negara-negara Asia Pasifik pada ANTARA, lanjut Theo, harus diimbangi pula dengan perbaikan manajemen dan sumber daya manusia yang ada. "Hal ini juga menyangkut status badan hukum ANTARA yang terus diperjuangkan oleh DPR Komisi I. Kami terus mendesak pemerintah agar status badan hukum dapat terselesaikan secepatnya, kalau memungkinkan tahun ini juga," katanya. Sikap konsisten Komisi I terkait status Badan Hukum ANTARA, lanjutnya, karena kantor berita ini secara historis telah menjadi bagian dari alat perjuangan negara dan diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam mengawal pemberitaan yang berimbang. "Kami akan terus perjuangkan status ANTARA, sementara ANTARA kami harapkan juga mampu menjadi kantor berita yang dapat bersaing di tingkat dunia," katanya. Pemimpin Umum LKBN ANTARA, Asro Kamal Rokan, terpilih sebagai Presiden OANA untuk masa kepemimpinan selama tiga tahun. Sebelum Asro Kamal Rokan, Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi (PU/Pemred) LKBN ANTARA yang pernah menjadi Presiden OANA adalah Harsono Reno Utomo (kini almarhum) pada 23 September 1971, kemudian diteruskan PU/Pemred LKBN ANTARA berikutnya, Ismail Saleh dan August Marpaung (kini almarhum). Saat itu, M. Nahar dari LKBN ANTARA yang menjabat Sekjen OANA. Handjojo Nitimihardjo (kini almarhum) yang menjadi Pemimpin Umum LKBN ANTARA pada 1987-1998 dan Wakil Pemimpin Pelaksana Redaksi (Wapempelred)-nya, Parni Hadi (kini Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia/LPP RRI) juga pernah menjabat selaku Presiden dan Sekjen OANA. ANTARA juga akan menjadi tuan rumah peyelenggaraan sidang umum (general assembly) organisasi kantor-kantor berita kawasan tersebut pada Desember 2007. Hal yang sama juga pernah terjadi pada 1979 dan 1987 di Jakarta. Keputusan itu diambil pada pertemuan ke-28 Dewan Eksekutif OANA yang berlangsung di Teheran, Iran. Tujuh dari 11 utusan OANA yang hadir yakni dari Bernama (Malaysia), IRNA (Iran), Itar-TASS (Rusia), PTI (India), Kyodo (Jepang), VNA (Vietnam) dan Xinhua (Cina) memilih Indonesia. Pemimpin Umum/Pempelred LKBN ANTARA Asro KR menyambut gembira keputusan tersebut karena menurut dia berarti kantor berita yang dipimpinnya itu masih dipercaya oleh kalangan kantor-kantor berita di Asia Pasifik untuk memimpin dan menjadi penyelenggara pertemuan berikutnya. Menurut Asro, pertemuan akbar OANA itu akan diselenggarakan sekaligus dalam rangkaian HUT ke-70 LKBN ANTARA yang jatuh pada 13 Desember 2007. (*)

Copyright © ANTARA 2006