Bogor (ANTARA News) - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengaku tidak mengkhawatirkan dampak pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang membuat kenaikan harga jenis premium menjadi Rp8.500 per liter dan Rp7.500 untuk solar.

Hal itu disampaikan Direktur Pemasaran IAMI Supranoto dalam Lokakarya Wartawan Industri dan Otomotif oleh PT Astra International Tbk di Bogor, Selasa.

"Isuzu dan Astra sangat mendukung program pemerintah itu. Isuzu dibeli dengan logika dan perhitungan, dan bukannya emosi.

Orang-orang membeli truk bukan untuk disimpan di garasi, makanya berapapun harga solar pasti sudah ada dalam perhitungan konsumen mobil komersial," katanya.

Meski demikian, Supranoto mengakui tentunya akan ada dampak terhadap penjualan Isuzu akibat kebijakan itu, namun hanya bersifat jangka pendek dan nantinya diyakini pasar mobil komersial akan menemui titik keseimbangan baru.

Akan tetapi, Supranoto justru menilai bahwa rencana pemerintahan Presiden Joko Widodo mengalihkan dana subsidi BBM ke pembangunan infrastruktur bakal menjadi peluang bagi Isuzu yang banyak bermain di segmen mobil komersial.

"Kondisi pemerintahan baru yang akan berkonsentrasi terhadap pembangunan infrastruktur juga menjadi angin positif, pasar kami ada di sana.

"Selama Indonesia masih butuh pembangunan infrastruktur selama itu pula akan membutuhkan produk Isuzu," katanya.

Selain itu, kenaikan harga BBM juga akan menggiring para pengusaha mencari kendaraan komersial yang paling hemat pungkas Supartono yang mengklaim produk Isuzu merupakan yang paling irit di kelasnya.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014