Ketua GRSPI Iskandar Abubakar dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, mengatakan tujuan digelarnya seminar itu adalah untuk meningkatkan perilaku pengguna jalan melalui pendidikan sejak dini.
"Kami mengundang anak-anak Indonesia berusia 9-12 tahun untuk berpartipasi karena tingginya angka kecelakaan di Indonesia juga melibatkan anak-anak," katanya.
Menurut mantan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan itu, setidaknya ada lima pilar yang harus diperhatikan guna menekan angka kecelakaan lalu lintas.
"Pertama manajemen keselamatan, kedua soal manusianya, ketiga yaitu kendaraan yang laik jalan," ujarnya.
Keempat, yaitu penyediaan jalan yang berkeselamatan dan kelima, penanganan pascakecelakaan.
"Lima pilar itu yang penting untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas dan terus meningkatkan kesadaran akan keselamatan di jalan, terutama untuk anak-anak. Karena ada hak mereka (anak) yang harus diperhatikan," katanya.
Berdasarkan data dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), pada 2013, kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak-anak mencapai 167.201 orang. Sekitar 15 persennya adalah anak kecil dan usia sekolah berusia 0-15 tahun.
Para peserta dari 34 sekolah dasar kelas 4, 5 dan 6 dari seluruh Indonesia itu telah mengirimkan tulisan yang berisi tentang pengalaman mereka dalam meningkatkan keselamatan di jalan.
"Dari 346 tulisan, disaring menjadi 34 tulisan di mana mereka akan diundang ke Jakarta dan mempresentasikannya di depan pejabat pemerintah dan WHO," katanya.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Copyright © ANTARA 2014