Jakarta (ANTARA News) - Mursidah tidak mengira dirinya akan berurusan dengan orang nomor satu di Republik ini, Presiden Joko Widodo (jokowi), hingga dapat masuk ke Istana Negara.

"Nggak pernah ngebayangin berurusan sama bapak negara," kata Mursida, saat ditemui di rumahnya di Ciracas,Jakarta Timur, Senin.

Muhammad Arsyad (MA), anaknya yang berusia 23 tahun, menjadi tersangka kasus penghinaan terhadap Presiden Jokowi dengan dugaan pelanggaran Pasal 29 UU 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Mabes Polri Brigjen Kamil Razak di Mabes Polri, Rabu (29/10) mengatakan pelaku "bully" dengan inisial MA ditangkap setelah ketua tim kuasa hukum Joko Widodo, Henry Yosodiningrat melaporkan perbuatan tersangka berinisial MA ke pihak kepolisian pada 27 Juli 2014 kemudian MA ditahan pada Kamis, 23 Oktober 2014.

Mursida dan suaminya Syafrudin, pun menyambangi Istana Kepresidenan pada Sabtu (1/11).

Mursida berniat meminta maaf atas perilaku anaknya yang mengunggah foto tidak pantas.

Mursida mengaku sempat menunggu lama di kompleks istana. Mursida dan Syafrudin diterima Presiden Jokowi sekitar pukul 15.00 WIB.

"Kaget juga melihat rumahnya (Istana Merdeka), biasanya melihat di tivi," kata Mursida.

Saat menemui Presiden, Mursida dan Syafrudin ditemani sejumlah pengacara, sedangkan Jokowi ditemani antara lain Ibu Negara Iriani.

Pertemuan singkat selama 15 menit itu sangat berkesan bagi Mursida karena ia merasa bukan siapa-siapa yang dapat bertemu presiden.

"Masuk istana. Dikasih minum teh," kata Mursida, yang sehari-hari bekerja sebagai pengupas bawangnya.

Presiden Jokowi pun mengatakan dirinya telah memaafkan MA yang menghina dirinya di media sosial.

Presiden Jokowi juga mengemukakan bahwa di era keterbukaan seperti saat ini alangkah pentingnya untuk menambahkan rasa saling menghormati antarsesama manusia.

"Tapi Bapak murah hati mau memaafkan anak saya," kata Mursidah.

Ketua Komisi E Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Sumatera Utara Efendi Panjaitan di Medan, Minggu (2/11) mengatakan pemberian maaf terhadap MA dari Presiden Jokowi bukan merupakan hal yang aneh karena itu merupakan sifat Presiden Jokowi.

Menurut dia, Presiden Jokowi memang peduli dengan rakyat kecil.
(SDP-86/J008)

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014