Bandung (ANTARA News) - Untuk mengatasi dan menangani permasalahan sampah, Pemkot Bandung bersama pihak swasta PT Bandung Raya Indah Lestari (BRIL) akan membangun pabrik pengolahan sampah menjadi energi listrik (waste to energy), paling lambat Maret 2007. "Kita harapkan pabrik pengolahan sampah menjadi energi listrik ini, sudah bisa dimulai peletakan batu pertamanya pada Maret 2007", kata Walikota Bandung Dada Rosada di Bandung, Kamis (9/11). Menurut dia, sekarang tinggal bagaimana upaya Pemkot Bandung mensosialisasikannya kepada masyarakat. Jangan sampai karena ketidaktahuan dan ketidak mengertian masyarakat, muncul penolakan dari masyarakat, katanya. Dikatakannya, pabrik sampah yang dibangun di tengah kota yang menerapkan teknologi canggih ini tidak akan menimbulkan gangguan bau, seperti halnya di negara-negara maju, Malaysia, Amerika, Inggris dan RRC. Pembangunan pabrik pengolahan sampah menjadi energi listrik, sebagaimana sering dikatakan Walikota, adalah solusi terbaik penanganan sampah di Kota Bandung. Menurut dia, Kota Bandung tidak bisa selamanya menggantungkan harapan, membuang sampah ke daerah lain, termasuk pemanfaatan TPS Cigedig di lahan PT Perhutani di Desa Sarimukti Kabupaten Bandung. Sejak ditandatanganinya perpanjangan nota kesepahaman pada 28 Agustus 2006 lalu, Dirut PD Kebersihan Awan Gumelar mengatakan, PT BRIL bekerjasama dengan ITB, saat ini sedang dilakukan studi kelayakan. "Rencananya mulai November hingga Desember 2006, tim sudah masuk ke lokasi untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat", katanya tanpa menyebutkan dimana lokasi yang akan dijadikan pabrik pengolahan sampah waste to energy. Menurut dia, jika semuanya lancar termasuk penyelesaian studi kelayakan, maka pada Januari 2007 mendatang, peletakan batu pertama pembangunannya sudah bisa dilaksanakan. Sementara itu, Dirut PT BRIL, Dharmawan, mengatakan, terkait dengan feasibility study (FS) atau studi kelayakan yang dilakukan ITB, meski nilainya cukup aduhai, pihaknya akan terus berupaya bernegosiasi, sehingga bisa mencapai kesepakatan efisiensi, dan FS segera bisa diselesaikan. Sedangkan mengenai rencana peletakan batu pertama pembangunannya, menurutnya, belum bisa dilaksanakan Januari karena Tim ITB baru bisa menyelesaikan FS sekitar bulan Februari 2007.(*)

Copyright © ANTARA 2006