... Saya masih syok, agak tidak percaya dia meninggal karena jatuh dari sekolahnya... "
Jakarta (ANTARA News) - Orangtua Putra Perdana Hermawan (12) masih shok dengan kepergian anak pertamanya yang meninggal akibat terjatuh dari lantai empat sekolahnya.

"Saya masih syok, agak tidak percaya dia meninggal karena jatuh dari sekolahnya," kata ayah kandung Putra Perdana, Dedy Hermawan, di Rumah Sakit Siaga, Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Jumat.

Ia mengatakan, informasi mengenai kecelakaan anaknya itu didapat dari istrinya yang mendapat pesan singkat bahwa Putra jatuh di sekolah.

"Informasi tersebut tidak saya terlalu tanggapi karena sekarang banyak modus kejahatan menggunakan model seperti itu. Kemudian saya langsung telepon wali kelas Putra, dan benar Putra sudah berada di Rumah Sakit Siaga," katanya.

Setelah mendapat informasi itu, ia bergegas ke RS tersebut dan menemui dokter yang menangani anaknya.

Ia mengatakan berdasarkan keterangan dokter, Putra mengalami pendarahan di bagian kepala dan telinga karena waktu terjatuh, karena bagian kepalanya terlebih dahulu membentur aspal.

"Mengetahui itu...saya bilang dalam hati, sudah tipislah harapannya," katanya.

Putra sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Siaga Pejaten Barat selama 1,5 jam. Namun, korban tak bisa diselamatkan karena mengalami pendarahan pada bagian kepala dan hidung.

Keluarga berencana membawa jenasah ke Tangerang untuk disemayamkan.

"Kami menunggu kabar dari keluarga di Tegal, apakah disemayamkan di Tangerang atau di Tegal, karena Putra lahir di rumah embahnya di Tegal," kata dia.

Putra Perdana anak pertama dari dua bersaudara pasangan Dedy Hermawan dan Mariati. Dia melompat dari lantai empat, diduga karena ia takut tertangkap razia hp di sekolah.

Pewarta: Zabur Karuru
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014