Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian mendukung International Furniture and Craft Fair Indonesia 2015 (IFFINA 2015) yang akan dilaksanakan pada 14-17 Maret 2015 di Jakarta.

"Pameran ini sebagai upaya promosi dan pemasaran produk mebel Indonesia ke pasar global, sehingga mampu bersaing," kata Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan industri mebel Indonesia bisa bersaing dengan industri luar negeri walaupun secara global pada 2013 peran industri mebel Indonesia berkisar kurang dari satu persen dibanding Tiongkok yang menyumbang 31 persen produksi mebel dunia.

"Industri furnitur dalam negeri mempunyai prospek yang sangat bagus karena didukung besarnya potensi bahan baku yang kita miliki. Dan juga peran pemerintah yang terus mendorong guna meningkatkan daya saing produk furnitur dan kerajinan nasional," katanya.

Ia menambahkan industri dan kerajinan berbasis kayu dan rotan memberikan kontribusi yang cukup penting terhadap perekonomian baik dalam bentuk kontribusi pada PDB (produk domestik bruto) maupun perolehan devisa (ekspor).

"Nilai ekspor furnitur tiap tahunnya meningkat. Tahun 2013 nilai ekspor furnitur kita tercatat 1,56 miliar dolar AS dan rotan olahan 245 juta dolar AS. Lima tahun ke depan nilai ekspor ini kita targetkan mencapai 5 miliar dolar AS," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komda DPD Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) Jawa Timur, Laurentsius Liem mengatakan sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK) dari pemerintah membuat industri mebel Indonesia terlindungi.

Selain itu, negara-negara yang sebelumnya sumber bahan bakunya berasal dari Indonesia mengalami penurunan produksi.

"Sampai  2013 begitu banyak kayu-kayu Indonesia keluar tanpa tahu asal usulnya. Kenapa negara tertentu yang tidak mempunyai hutan yang banyak bisa ekspor mebel yang banyak. Syukur bahwa pemerintah melahirkan SVLK untuk mencegah hal itu dan untuk melindungi industri mebel indonesia," katanya.

Ia mengatakan bahwa dalam lima tahun ke depan industri mebel Indonesia bisa menghasilkan lebih dari 2 persen produksi mebel dunia dengan nilai 8 hingga 10 miliar dolar AS/tahun.

“Dengan program yang sudah dicanangkan dari pemerintah dan dukungannya, dalam lima tahun mendatang kita tidak akan kalah dari Malaysia, kita target 2015 sebesar dua persen," katanya.

Pewarta: Zabur Karuru
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014