Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah DKI Jakarta berasa dengan dinas pariwisata dan BAMUS (Badan Musyawarah Masyarakat Betawi) menggelar acara Lebaran Betawi 2014 yang berlangsung hari ini hingga besok, 13-14 September, di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

"Acara ini merupakan bentuk silaturrahmi masyarakat Betawi dengan sesama masyarakat Betawi dan juga masyarakat Jakarta. Jadi, Betawi harus tetap hidup ditengah-tengah keragaman budaya Jakarta karena ini merupakan bentuk pelaksanaan kearifan lokal yang diamanatkan oleh Undang-Undang," kata Rachmat H.S ketua panitia Lebaran Betawi 2014 kepada Antaranews.com, Sabtu (13/9).

Menurut Rahcmat acara Lebaran Betawi ketujuh ini diperkirakan akan mengundang 10.000 pengunjung. Acara ini juga akan dimeriahkan oleh artis ibu kota, MC Krisna Mukti, Mastur, Mandra, dan artis-artis Betawi lainnya.

Selain itu, Rahcmat juga mengatakan acara ini akan menampilkan berbagai kesenian Betawi seperti kesenian palang pintu dan kesenian gambang kromong, layar tancap film Benjamin dan berbagai kuliner khas betawi seperti kerak telor, bir pletok dan es selendang mayang.

Kerak telor Bang Jamal yang telah berjualan selama kurang lebih 35 tahun setiap tahun ikut berpartisipasi dalam acara Lebaran Betawi.

"Ini kali ketujuh mengisi stand di sini, persiapannya seperti biasa telur 20 kg dan beras ketan 20 liter," katanya.

Lesmana Sari yang berjualan bir pletok seharga 10 ribu rupiah dan es selendang mayang dengan harga 5 ribu rupiah mengaku telah melakukan persiapan sejak dini hari.

"Mulai dari jam 1 malam membuat selendang mayang, bahannya sagu aren dan tepung Hong kue. Kalau bir pletok sudah dibuat dari sore kemarin karena terbuat dari rempah-rempah, seperti Jahe, kapulaga, cengkeh, daun secang, kayu manis, bji pala, jadi memerlukan waktu yang lama" katanya.

Para pengunjung sangat antusias dengan adanya Lebaran Betawi.

"Pesan acara ini benar-benar tersampaikan, bisa memperkenalkan budaya Betawi. Makanan yang jarang ketemu seperti bir pletok dan kerak telor juga bisa ditemukan disini, tapi sayangnya sarana untuk sholat tidak ada," kata Siti yang bertempat tinggal di Klender.

"Acaranya bagus, bisa jadi media edukasi juga buat anak-anak, yang tidak tahu rumah Si pitung jadi tahu. Tahun depan harus tetap ada acara seperti ini untuk melestarikan budaya Betawi, bahkan harus lebih baik lagi," kata Maryam dari Bekasi.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014