Magelang (ANTARA News) - Sembilan kyai berpengaruh di kalangan Nadlatul Ulama (NU) dari berbagai daerah akan berkumpul di Langitan, Tuban, Jawa Timur, 20 November 2006, untuk membicarakan pembentukan partai baru. "Mestinya 20 November ini yang mau dibicarakan oleh oleh para kyai, sedang rencananya partai baru itu dinamai PKNU (Partai Kebangkitan Nasional Ulama,red), tetapi ternyata sudah dijebol oleh seseorang," kata salah satu di antara sembilan kyai itu yakni, KH Abdurrahman Chudlori dari Ponpes Tegalrejo Kabupaten Magelang di Magelang, Selasa. Sembilan kyai yang bakal bertemu di Langitan itu adalah KH Abdurrahman Chudlori (Magelang), KH Fakih (Langitan), KH Makruf Amin (Jakarta), KH Sofyan (Situbondo), KH Warsun (Krapyak), KH Dimyati Rois (Kaliwungu), KH Muhaiminan Gunardo (Parakan), KH Idris Marzuki (Jatim), dan KH Nurulhuda Jazuli (Ploso). Usai memimpin ziarah ribuan umat Islam di pemakaman pendiri Masjid Agung Payaman, Romo Agung KH Sirodj, Selasa (31/10), dalam rangka tradisi Lebaran Ketupat itu, Chudlori menyatakan tidak bersedia menyebut nama orang yang mempublikasikan PKNU, setelah gagalnya islah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan Muhaimin Iskandar (Muktamar Semarang) dengan Choirul Anam (Muktamar Surabaya). "Tidak perlu saya `aturke` (sebutkan namanya,red)," katanya. Namun, katanya, jika para kyai sepakat maka bisa saja partai baru itu bernama PKNU atau dengan nama lain. Prinsipnya para kyai telah bertekad membentuk partai baru. Ia mengatakan, selama ini nama PKNU masih sebatas wacana. Partai baru, katanya, bukan peleburan dua kubu kepemimpinan PKB yang ada selama ini karena upaya islah di antara dua kubu itu sudah tidak bisa ditempuh. Ia mengharapkan, partai baru bisa menjadi wadah aspirasi politik warga NU pada masa mendatang. "Insya Alah kita mewadahi warga NU, yang penting kyai-kyai itu punya kewajiban untuk ikut membangun negara dengan mendirikan partai. Sebetulnya kyai-kyai itu sudah tidak harus memikirkan partai seperti ini, tapi karena yang kemarin ternyata kurang baik, akhirnya kita harus buat lagi," katanya. Ia mengharapkan, partai baru yang akan menjadi wadah aspirasi politik warga NU itu sudah bisa mengikuti pemilu mendatang.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006