Istanbul (ANTARA) - Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menyebut situasi di Suriah kacau, dan Washington tidak boleh terlibat dengan itu.

"Bagaimanapun, Suriah memang kacau, tetapi (mereka) bukan teman kita. Amerika Serikat tidak boleh terlibat sama sekali. Ini bukan pertempuran kita," kata Trump dalam unggahan di platform sosial medianya, Truth Social, pada Sabtu (7/12).

Ia mengacu pada kelompok anti-rezim yang didukung oleh pemerintahan Presiden AS Joe Biden, yang ditempatkan di Suriah selatan dekat perbatasan Yordania dan Irak, yang memasuki Ibu Kota Damaskus setelah rezim Bashar al-Assad kehilangan kendali di wilayah tersebut.

"Pejuang oposisi di Suriah, dalam sebuah upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya, telah sepenuhnya mengambil alih banyak kota melalui serangan yang sangat terkoordinasi. Mereka sekarang berada di pinggiran Damaskus, jelas bersiap untuk melakukan langkah yang sangat besar untuk menyingkirkan Assad," ujar Trump.

Kelompok bersenjata yang menentang rezim Assad mulai memasuki pinggiran selatan Damaskus pada Sabtu.

Melawan pasukan rezim, kelompok-kelompok itu memasuki daerah pinggiran Darayya di selatan ibu kota.

Pertempuran baru antara pasukan rezim dan kelompok anti-rezim pecah pada 27 November di daerah pedesaan sebelah barat Aleppo.

Pada 30 November, pasukan oposisi telah menguasai sebagian besar pusat Kota Aleppo dan mendominasi seluruh Provinsi Idlib.

Setelah bentrokan hebat, kelompok-kelompok itu menguasai pusat Kota Hama dari pasukan rezim pada Kamis (5/12).

Kelompok anti-rezim juga merebut beberapa permukiman di Provinsi Homs yang secara strategis memiliki arti penting untuk mengarah ke Damaskus, dan untuk bergerak lebih maju lagi.

Pada Jumat (6/12), kelompok oposisi Suriah menguasai Daraa di Suriah selatan, dekat perbatasan Yordania.

Sebelumnya pada Sabtu, mereka merebut kendali penuh Provinsi Suwayda di Suriah selatan. Pada hari yang sama, pasukan oposisi lokal di Quneitra menguasai ibu kota provinsi tersebut.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Rezim Baath Suriah yang telah berkuasa selama 61 tahun tumbang
Baca juga: Seribuan lebih personel militer Suriah melarikan diri ke Irak
Baca juga: Uni Eropa pantau ketat perkembangan di Suriah

Penerjemah: Yashinta Difa
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024