Moskow (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa konflik Ukraina telah menyebabkan "kelelahan" bagi beberapa negara, di tengah pembahasan mengenai Washington yang ingin meninggalkan masalah tersebut kepada Eropa.

"Sekarang juga menjadi jelas bahwa ada kelelahan di beberapa pemerintah negara, dan terkadang ada pembicaraan bahwa Amerika ingin menyerahkannya kepada Eropa dan berkonsentrasi pada sesuatu yang lebih penting. Saya tidak menduga," kata Lavrov kepada wartawan AS Tucker Carlson dalam sebuah wawancara.

Sangat jelas bahwa pemerintah Presiden Amerika Serikat Joe Biden ingin mewarisi keadaan seburuk mungkin bagi pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump yang akan datang, ujar Lavrov.

Selain itu, Lavrov menanggapi gangguan pada perundingan damai Ukraina di Istanbul pada 2022, dan mengatakan bahwa Perdana Menteri Inggris saat itu Boris Johnson, yang bertanggung jawab atas kegagalan proses tersebut, mungkin dimotivasi oleh "keinginan sesaat" atau oleh strategi jangka panjang, karena ia (Boris) "agak tidak mudah ditebak."

Dalam wawancara pada Februari dengan Carlson, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa kepala negosiator Ukraina pada perundingan damai Istanbul 2022 bersaksi bahwa Kiev saat itu siap menandatangani perjanjian damai dengan Rusia, tetapi Johnson membujuk rezim Zelenskyi untuk tidak melakukannya.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Rusia siap negosiasi damai dengan Ukraina
​​​​​​​
Baca juga: Kanselir Jerman: Konferensi damai Ukraina perlu undang Rusia

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024