New York (ANTARA News) - Lebih dari 200 potongan tulang manusia ditemukan dalam beberapa hari terakhir di World Trade Centre (Pusat Perdagangan Dunia) di New York yang mengalami peristiwa serangan 11 September 2001, setelah para pekerja membersihkan dan melakukan pencarian di wilayah itu sejak pekan lalu. Menara Kembar di kota New York diserang dengan ditabrak oleh pesawat jet penumpang yang dibajak dan runtuh menyebabkan sekitar 2.800 orang meninggal. Sebagian dari korban jiwa sebanyak 1.150 orang belum diidentifikasikan atau belum ditemukan. Seorang juru bicara dari kantor Pemeriksaan Kesehatan New York mengatakan Jumat sebanyak sembilan potongan tambahan tulang ditemukan membuat jumlah total menjadi sebanyak 202 potongan tulang ditemukan dilokasi tersebut yang berkisar dari ukuran satu 1nci.(2,5 cm) hingga 12 inci (30 cm). Walikota New York, Michael Bloomberg seperti dilaporkan Reuters telah memutuskan untuk membersihkan lokasi tersebut tetapi ia juga merasa heran dan tak dapat menjelaskan mengapa potongan tulang belulang tersebut tak ditemukan sebelumnya. Lubang-lubang dimana tulang belulang tersebut ditemukan pertama kalinya telah ditutup oleh jalan yang dibangun secara sementara setelah peristiwa 11 Septenber terjadi sehingga dapat memungkinkan kendaraan yang membawa alat-alat berat bekerja membersihkan sisa-sisa reruntuhan bangunan. "Pihak mana yang harus bertanggung jawab bagi kerugian fisik maupun mental yang diderita oleh keluarga korban," kata Adele Milanowycz dalam satu situs internet yang mengaktualisasikan semua hal bagi pencarian korban 11 September. Bloomberg mengatakan tak akan menutup lokasi bangunan selagi usaha pencarian masih berlanjut di bagian tepi sebelah barat dimana menjadi lokasi dilakukan upacara mengheningkan cipta dan upacara peringatan setiap ulang tahun tragedi September 2001 yang diselenggarakan oleh keluarga dan kerabat korban. Penemuan tersebut adalah satu pukulan bagi upaya untuk segera membangun kembali di lokasi WTC. Menara Kebebasan (Freedom Tower) rencananya akan dibangun mulai April mendatang setelah dilakukan pembahasan yang cukup alot dan panjang mengenai dana keamanan dan sekaligus rancangan untuk pembangunannya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006