Kairo (ANTARA News) - Presiden Mesir, Hosni Mubarak, menilai bahwa dewasa ini Islam di bawah "tekanan garang", dan menyeru adanya tanggapan bersatu untuk menghadapi kejahatan terhadap agama Islam. "Dunia Islam sedang menghadapi tekanan garang, menggambarkan Islam dengan salah and melukai Islam," kata Mubarak dalam pidato menandai datangnya malam Lailatul Qadar, di Kairo, Kamis waktu setempat. Ia menimpali, "Identitas Arab dan Islam sedang menghadapi ancaman menyusul apa yang telah dan masih terjadi di Lebanon, Irak, wilayah pendudukan dan Afghanistan." Selain itu, ia menegaskan, "Sekarang perlu mengerahkan segala upaya dunia Islam dan penduduknya untuk memiliki satu suara dalam menghadapi kejahatan tersebut." Mubarak pun meminta umat Islam untuk "mengoreksi citra yang salah dan menunjukkan wajah Islam sebenarnya". "Kami katakan kepada masyarakat dunia bahwa Islam melarang rasisme dan ekstrimisme. Nazisme dan fasisme tidak lahir di negara Muslim," katanya. Ia pun mengemukakan, "Kami tidak bisa menerima kejahatan terhadap kesucian kepercayaan kami dengan dalih kebebasan menyatakan pendapat, atau kebebasan pers." "Menghina keyakinan kami menambah rasa kemarahan dan ekstrimisme, serta membuat kita semakin tergelincir ke jurang yang lebih berbahaya," katanya. Namun, ia meminta umat Islam untuk mawas diri. "Apakah kita sebagai orang Islam tidak memikul sebagian tanggung jawab atas sebagian gagasan-gagasan salah tentang Islam, apakah kita telah melakukan peran kita dalam memperbaiki citra Islam?" katanya. Presiden Mubarak juga menyerukan, diadakannya dialog baru agama berdasarkan prinsip "saling menghormati." (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006