Harga jual Rp1.228 per kWH itu tidak `fair`, belanja produksi hanya sekitar Rp400--500 per kWH,"
Batam (ANTARA News) - Komisi VII DPR RI menilai harga jual listrik PT PLN  (b'right PLN) Batam terlalu tinggi dibandingkan biaya produksi listrik per kWH.

"Harga jual Rp1.228 per kWH itu tidak fair, belanja produksi hanya sekitar Rp400--500 per kWH," kata anggota Komisi VII DPR RI Effendi Muara Sakti Simbolon dalam kunjungan kerja di Batam, Kepulauan Riau, Selasa.

Ia mempertanyakan perbedaan jauh antara belanja produksi listrik dengan harga jual listrik ke masyarakat yang terlalu jauh.

Bright PLN Batam menggunakan bahan bakar gas dan batu bara, sehingga biaya produksi relatif jauh lebih rendah dan seharusnya harga jualnya pun lebih murah.

"Belanja 1 kWH Rp400 kok jualnya Rp1.200an. Masak lebih besar untung dari pada biaya," kata dia.

Hal senada dikatakan Ketua Rombongan Komisi VII ke Batam, Alimin Abdullah juga menilai harga jual listrik di Batam terlalu tinggi dengan ongkos bahan bakar yang murah.

Dalam tabel yang dipaparkan, bright PLN Batam beralasan kelebihan harga jual digunakan untuk investasi pembangunan pembangkit. Namun, hal itu ditentang Alimin Abdullah.

"Biaya bahan bakar hanya sepertiga, dua per tiga-nya untuk investasi. Ini terlalu besar," kata dia.

Seharusnya PLN menggunakan margin untuk meningkatkan kemampuan, bukannya membebankan investasi kepada pelanggan listrik.

"Di tempat lain juga sama. Kalau harga jadi Rp1.200, itu dipertanyakan," kata dia.

Di tempat yang sama, Direktur Utama bright PLN batam mengatakan pihaknya tidak memiliki dana untuk membangun pembangkit sendiri.

Apalagi, kata dia kemudian, bright PLN Batam tidak lagi didukung secara finansial oleh induk perusahaannya semenjak lepas dari PLN Persero.

"Dengan ketidakmampuan itu, kami berusaha melistriki sendiri Batam," kata dia.

Ia juga mengkonfirmasi, harga jual listri Rp1.226 per kWH bukanlah harga untuk masyarakat kecil, melainkan harga rata-rata ke konsumen.

Sehingga tidak akan memberatkan masyarakat, Bright PLN Batam memberlakukan subsidi silang antara listrik industri dengan listrik untuk rumah tangga. Untuk rumah tangga, bright PLN Batam memberlakukan harga sekitar Rp400--500 per kWH, sedangkan untuk industri, harganya mencapai sehingga Rp1.400 per kWH.

(Y011/B008)

Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014