Teheran (ANTARA News) - Iran, Minggu, mengutuk sebuah program televisi Denmark mengenai pencitraan Islam sebagai sebuah penghinaan kepada Nabi umat Islam Nabi Muhammad. "Kami akan menindak lanjuti masalah ini melalui hubungan diplomatik dan mengajukan protes kami kepada duta besar Denmark serta Finlandia, sebagai Presiden Baru Uni Eropa," kata Jurubicara Menteri Luar Negeri Mohammad-Ali Hosseini kepada wartawan di Teheran. Kedutaan Besar Iran di Kopenhagen secara keras mengutuk pemerintah Denmark atas apa yang disebut "pemutaran video klips yang menghina Islam dan Nabi Muhammad (Nabi umat Islam)." "Ini sangat disesalkan bahwa sejumlah partai politik di Denmark mengulang kegiatan bodoh yang merupakan pelanggaran terhadap hal-hal yang suci," kata kantor berita Iran, IRNA, yang mengutip pernyataan dari Kedutaan Besar. Televisi TV2 Denmark menayangkan video klips yang menunjukkan bahwa para anggota muda dari Partai Rakyat Denmark mengolok-olok Nabi (Nabi Muhammad) dalam sebuah pesta musim panas. "Ini adalah perbuatan tercela ketika elemen ekstremis di masyarakat Denmark telah mencoba untuk menyabotase hubungan Denmark dengan negara-negara Islam sekali lagi," kata Kedutaan Besar Iran. Sejumlah kartun tokoh religius diterbitkan Januari lalu oleh harian Denmark Jyllands-Posten dan diterbitkan ulang beberapa waktu kemudian oleh sejumlah media barat, mengakibatkan kemarahan dari umat Muslim di seluruh belahan dunia karena dianggap sebagai hinaan. Kemudian terjadi aksi unjukrasa di sejumlah negara Islam termasuk Iran. Pada waktu itu, Iran menuduh Amerika Serikat (AS) dan Israel sebagai dalang masalah kartun untuk memicu pertikaian antara Muslim dan Kristen, demikian DPA.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006