Jakarta (ANTARA News) - Penjualan sepeda motor di dalam negeri pada Januari-September 2006 mencapai sekitar 3,1 juta unit dan diperkirakan sampai akhir tahun penjualan akan berkisar antara 4,4 juta sampai 4,5 juta unit. "Penjualan semester kedua memang relatif lebih baik, karena ada hari raya yang mendongrak pembelian," ujar Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Johannes Hermawan di sela-sela buka puasa bersama di Jakarta, Senin malam. Selain hari raya, permintaan sepeda motor cenderung meningkat, kata dia, akibat daya beli masyarakat juga dinilai sudah mulai naik dan uang yang beredar di masyarakat juga lebih banyak, karena pengeluaran belanja pemerintah juga lebih baik dibandingkan semester pertama 2006. "Kalau pada semester pertama penjualan sepeda motor turun sekitar 30 persen, maka pada semester kedua mungkin turun lima persen dari penurunan semester pertama (menjadi 25 persen)," ujar Hermawan. Menanggapi apakah penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) menjadi 10,75 persen saat ini mempengaruhi permintaan sepeda motor, ia mengatakan sebenarnya penurunannya masih jauh dari yang diharapkan dan belum signifikan mendorong peningkatan penjualan sepeda motor. "Rasanya masih jauh. Sebelum krisis suku bunga kita hanya sekitar 6,5 persen. Jadi kalau (BI rate) masih di atas 10 masih jauh," katanya. Sepeda Motor Honda sendiri, lanjut Hermawan, di tengah penurunan penjualan sepeda motor di dalam negeri, masih mampu mempertahankan pangsa pasarnya yang menguasai sekitar 52 persen dari penjualan sepeda motor nasional. "Sampai September 2006 penjualan sepeda motor AHM mencapai sekitar 1,617 juta unit dan pada September saja penjualannya naik dari 241 ribu unit pada Agustus 2006 menjadi 276 ribu unit," katanya. Ia menargetkan sampai akhir tahun yang diperkirakan penjualan sepeda motor di Indonesia untuk semua merek mencapai 4,4 juta sampai 4,5 juta unit, AHM tetap mampu menguasai lebih dari 50 persen pasar sepeda motor nasional. Tahun 2005 penjualan sepeda motor mencapai sekitar 5,074 juta unit, dan diperkirakan sampai akhir tahun turun sekitar 10-15 persen.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006