Bengkulu (ANTARA News) - Sekitar tiga hektar area hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Kabupaten Lebong, Bengkulu, hangus terbakar bersama hutan masyarakat yang ada di sekitarnya. Peristiwa itu terjadi Minggu (1/10) malam dan baru bisa dipadamkan Selasa (3/10), kata Staf Humas Pemkab Lebong, Jon Kenedi, ketika dihubungi per telepon, Rabu. Hutan belukar itu semula merupkan kawasan TNKS, namun sejak beberapa tahun silam dirambah warga sehingga setiap musim kemarau hutan tersebut terbakar dan tahun ini merupakan yang terparah. Pelaku pembakaran hutan TKNS hingga kini belum diketahui, namun diperkirakan api itu timbul karena kegiatan masyarakat di sekitar hutan TNKS tersebut. Sebelum api melalap kawasan TNKS, pada sing harinya ada pembakaran ladang masyarakat di sekitarnya, namun pada saat itu belum sempat menjalar ke kawasan hutan konservasi setempat. Namun pada malam harinya kobaran api itu tiba-tiba melalap berlukar yang berbatasan dengan hutan TNKS, dan karena hembusan angin cukup kencang kobaran api tak bisa dibendung dan langsung masuk ke kawasan hutan TNKS dengan titik api posisinya menyebar. Warga masyarakat di sekitar kebakaran itu sebagian besar sudah dikerahkan untuk ikut memadamkan api, termasuk para pejabat Lebong yakni Sekda dan wakil Bupati Drs Nasirwan Thoha. Kobaran api dapat diatasi setelah dilakukan pemadama sekitar 26 jam, sementara mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Lebong tidak bisa masuk lokasi, karena harus menempuh jalan setapak. Bupati Lebong, Dalhadi Umar, melalui wakilnya, Nasirwan Thoha, mengatakan, kawasan hutan lindung dan TNKS di wilayah itu terutama pada musim kemarau sangat rawan kebakaran, karena lokasinya berdekatan dengan kegiatan pembukaan lahan pertanian masyarakat setempat. Menurut dia, kawasan hutan di daerah itu tidak hanya rawan terbakar, tapi rawan kerusakan oleh perambahan. Ia mencontohkan, sampai saat ini kerusakan hutan di Kabupaten Lebong sudah mencapai 40 persen sekitar (54.000 ha) dari kawasan hutan seluruhnya tercatat 134.845 Ha. Kerusakan kawasan hutan itu terdiri atas hutan cagar alam, hutan lindug dan TNKS. Kerusakan kawasan hutan di kabupaten Lebong itu menyebar dan penyebabnya selain dicuri kayunya (illegal logging) juga dirambah masyarakat sekitar kawasan. Penduduk Lebong sekarang tercatat 102 ribu jiwa, sebagian besar taraf hidupnya masih miskin dengan pekerjaan petani. Lahan garapan di daerah itu sangat terbatas, karena kabupaten pemekaran dari kabupaten Rejang lebong itu seluruhnya dikelilingi oleh kawasan hutan lindung dan TNKS.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006