Karena pertarungannya head to head"
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Indonesia Panji Anugrah Permana menilai persaingan antarcalonn presiden pada Pemilu Presiden 2014 akan berlangsung ketat dan sulit menghindarkan kampanye negatif, sebaliknya kampanye hitam bisa berbalik merugikan pihak yang melontarkannya.

"Karena pertarungannya head to head, "sambung Panji pada sebuah diskusi di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu, yang juga dihadiri anggota DPD RI Abraham Liyanto, anggota Dewan Pertimbangan Partai Gerindra Martin Hutabarat, dan Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul.

Menurut Panji, kampanye hitam dari tim pemenangan pasangan capres-cawapres terhadap lawannya tidak selalu berdampak positif kepada penyerangnya, sebaliknya bisa berbalik merugikan ketika serangan sudah tidak masuk logika masyarakat.

"Kampanye hitam itu harus hati-hati karena bisa menyerang balik penyerangnya," kata dia.

Panji mengingatkan  tim pemenangan kedua capres-cawapres untuk berkampanye positif dengan menyampaikan gagasan-gagasan berbentuk visi, misi, dan program kerja sehingga mencerahkan masyarakat.

Dengan menawarkan gagasan dalam konteks pembangunan bangsa, kata dia, maka masyarakat dapat mempertimbangkan untuk memilih mana dari mereka yang lebih baik, bukan memilih berdasarkan kampanye negatif.

Sementara itu, Martin Hutabarat menyebut pertarungan antara Prabowo-Hatta melawan Jokowi-JK akan berlangsung keras.

Dia mengakui kampanye tidak hanya soal tawaran visi, misi, dan program, tapi juga sampai kepada kampanye negatif dan kampanye hitam.

Sebelumnya, politisi Partai Kebangkitan Bangsa Khofifah Indar Parawansa belum juga kampanye pemilu presiden diresmikan KPU, kampanye negatif dan kampanye hitam sudah bermunculan.

Ia mengimbau kedua pasangan capres-cawapres dan tim pemenangannya berkampanye positif dan tidak berkampanye negatif, apalagi kampanye hitam.

"Kampanye hitam itu sama dengan membunuh karakter karena menjadi fitnah bagi lawannya," kata Khofidah.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014