Phnom Penh (ANTARA News) - Para karyawan perusahaan bahan bakar milik AS, Caltex, di Phnom Penh, Kamboja, Rabu, melanjutkan aksi mogok kerja untuk menuntut gaji lebih besar, setelah perundingan mengenai upah, Selasa malam (13/5), gagal mencapai kesepakatan.

Pemimpin aksi mogok Sar Mora, Presiden Federasi Pekerja Jasa dan Makanan Kamboja, mengatakan sebanyak 300 pekerja Caltex telah melanjutkan pemogokan mereka di 18 dari 26 stasiun pompa bensin Caltex di negeri itu pada Rabu --hari ketiga protes.

"Mereka takkan menghentikan protes mereka jika perusahaan tidak menyetujui tuntutan mereka," kata Sar Mora, sebagaimana dikutip Xinhua.

Semua stasiun pompa bensin Caltex di Kota Phnom Penh masih tutup pada Rabu, saat pekerja yang mogok berkumpul di dalam stasiun pompa bensin itu; spanduk yang berisi tuntutan kenaikan gaji lebih tinggi pun dipasang.

Para pekerja melancarkan protes pada Senin (12/5) untuk menuntut pemasok minyak tersebut menaikkan gaji minimum bulanan mereka jadi 160 dolar AS dari 110 dolar AS saat ini.

Pembicaraan antara wakil pekerja dan pejabat perusahaan diadakan pada Selasa (13/5), tapi tidak menghasilkan apa-apa sebab perusahaan itu menyatakan diperlukan waktu "beberapa bulan" untuk mempertimbangkan tuntutan pekerja, kata Sar Mora.

"Ini tak bisa diterima oleh pekerja," katanya. Ia menambahkan wakil pekerja berencana menyampaikan petisi ke Kedutaan Besar AS untuk Kamboja pada Kamis untuk mengupayakan campur tangan kedutaan itu dalam sengketa mereka dengan Caltex.

(C003)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014