Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan (Korsel), Kamis, memperkenalkan robot penjaga bersenjata yang dikembangkan dengan teknologi tinggi. Robot itu dapat membantu serdadu mendeteksi bahkan membunuh penyusup di sepanjang garis perbatasan dengan Korea Utara. Robot bersenjata ini dapat mendeteksi, menyalakan tanda peringatan, dan memberondongkan peluru," kata Lee Jae-Hoon, deputi menteri perdagagangan, industri dan energi. "`The Intelligent Surveillance and Guard Robot` dapat mengintai, menjejak, menembak serta memiliki sistem pengenal suara, semuanya dalam satu unit," kata Lee Jae-Hoon. Dia mengatakan ratusan robot dapat diterjunkan di sepanjang 248 kilometer zona demiliterisasi yang memisahkan Korea Selatan dan Utara, selain itu juga dapat ditempatkan untuk menjaga garis pantai dan landasan udara militer. Jika dimodifikasi, robot tersebut juga dapat digunakan untuk menjaga instalasi sipil seperti bandar udara, pembangkit listrik dan pipa minyak. Pemerintah Korea Selatan belum memutuskan jadi atau tidak menerjunkan robot di perbatasan yang merupakan sisa terakhir perang dingin itu. Dilengkapi kemampuan visual dan infra merah, robot itu dapat mengetahui adanya gerakan dari obyek sejauh 4 kilometer saat siang dan 2 kilometer saat malam. Melalui "pola pengenalan", dalam jarak 2 kilometer saat siang hari dan 1 kilomter pada malam hari, robot dapat mengetahui apakah yang bergerak tersebut manusia, mobil, atau pohon. Senapan mesin untuk memberondong diletakkan di bagian atas robot. Kelompok yang terdiri dari empat institusi termasuk Samsung Techwin Co. dan Korea University selama lebih dari tiga tahun mengembangkan robot dengan biaya lebih dari 10 juta dolar yang dananya berasal dari pemerintah maupun swasta, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006