Cikarang (ANTARA News) - Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Bekasi Rohim Mintareja mengaku prihatin atas dugaan keterlibatan keluarga bupati setempat dalam kasus penyalahgunaan narkoba.

"Saya sebagai ketua BNK tentu prihatin dengan tertangkapnya kakak dari Bu Neneng Hasanah Yasin (Bupati Bekasi) dalam dugaan kasus pesta sabu-sabu," kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Bekasi itu, Senin.

Petugas kepolisian menangkap pria berinisial US yang merupakan kakak dari Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin saat mengkonsumsi sabu-sabu di rumahnya Jalan Raya Pebayoran RT 03/02 Desa Kertasari Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi Jawa Barat pada Minggu (4/5).

Dari lokasi itu petugas menangkap tiga pelaku, yakni US, FR dan RU yang tertangkap tangan tengah menggelar pesta sabu-sabu.

Polisi menangkap ketiga tersangka dengan barang bukti satu bong (alat hisap sabu) dan sisa pemakaian shabu seberat 0,24 gram.

Rohim mengaku mengenal tersangka sebagai seorang pengusaha penjual beras di Kecamatan Pebayuran yang sukses mengelola usaha keluarga.

"Usaha berasnya merupakan warisan dari ayahnya yang bernama pak Haji Yasin," katanya.

Tersangka US, kata dia, juga tidak pernah terlibat dalam sejumlah proyek yang bersumber dari keuangan pemerintah daerah.

Rohim mengaku masih mendalami lebih lanjut kasus tersebut untuk memperoleh informasi seputar adanya dugaan keterlibatan Ketua Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Pebayuran dalam kasus itu.

"Katanya ada ketua PNPM yang juga terlibat, tapi masih kita dalami," katanya.

(KR-AFR/Z002)

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014