Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah penyanyi dan band papan atas bersama para budayawan kondang akan bertamu dan menggelar konser musik dan dakwah di tujuh kota utama tempat Sembilan Wali (Wali Songo) menetap sekaligus melakukan syiar agam Islam. Pertunjukan musik dan dakwah bertajuk "Safari Ramadhan" itu dipromotori 18 Productions dengan dukungan salah satu perusahaan rokok terkenal, dan dijadwalkan berlangsung selama bulan puasa, tepatnya mulai Selasa, 3 Oktober sampai Senin, 16 Oktober 2006. "Safari Ramadhan ini kami gelar sebagai pengantar sebelum memasuki Konser Salam Lebaran," kata Harry "Koko" Santoso dari 18 Productions dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu. Acara akan menampilkan Element, Nidji, Iwan Fals, Radja, Sawung Jabo, Slank, Ada Band, Opick, Cokelat, Ungu, Godbless, Seurieus, Samsons, Bimbo, Emha Ainun Najib dan WS Rendra. Pertunjukan dibagi menjadi tiga bagian besar, masing-masing nasyid dan marawis, konser musik pop dan cerita wali oleh budayawan. "Pertunjukan di tiap kota kami rencanakan jam empat sampai jam enam sore lebih sedikit," kata Harry. WS Rendra, yang dijadwalkan tampil di Tuban (7/10), Kudus (13/10) dan Gresik (15/10), mengakui dirinya bukan ahli agama dan hanya akan bercerita tentang pengaruh sembilan wali terhadap budaya dan kehidupan sosial masyarakat di sepanjang Pantai Utara Pulau Jawa. "Saya ini mualaf. Saya hanya akan bercerita tentang pengaruh sembilan wali dalam pemerintahan Kerajaan Demak pada waktu itu," katanya. "Yang jelas, selama pemerintahan Kerajaan Demak dan dominasi kepemipinan Wali Songo, tidak satu pun kekuatan `kulit putih` mampu masuk ke wilayah sepanjang Pantai Utara," ujarnya. Sementara Iwan Fals, yang dijadwalkan tampil di Demak (5/10), mengatakan dirinya bersama band pengiring sedang berlatih untuk membawakan sejumlah lagu tentang potret sosial masyarakat kelas pinggiran dan mengenai ketakwaan. "Kalau saya ingat Demak, di situ ada satu juta penduduk, kebanyakan perempuan," katanya. Ia juga mengungkapkan tema dari beberapa lagu yang akan dibawakannya, antara lain tentang perempuan pelacur yang tidak ingin anak perempuannya menggeluti pekerjaan yang sama, dan tentang kehidupan seorang penjahat yang buron. (*)

Copyright © ANTARA 2006