Lebak (ANTARA News) - Pemerintah diminta menggratiskan biaya uji emisi mobil Tawon hasil karya pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Rangkasbitung untuk menggairahkan produksi otomotif nasional.

"Kami sebagai kepala daerah sangat bangga karya pelajar SMK Rangkasbitung mampu merakit mobil Tawon. Kami berharap pemerintah membebaskan semua biaya uji emisi itu," kata Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya di Rangkasbitung, Selasa.

Menurut dia, pemerintah daerah terus memperjuangkan agar pemerintah mau membebaskan biaya uji emisi mobil Tawon yang diproduksi PT Super Gasindo Jaya Rangkasbitung .

Sebab biaya uji emisi itu relatif tinggi dan hampir sama dengan harga mobil baru.

Karena itu, pihaknya meminta Kementerian Perindustrian dan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) dapat membantu untuk pembebasan biaya uji emisi.

Apabila biaya itu cukup besar maka dikhawatirkan menghambat produksi mobil Tawon tersebut.

"Kami berharap Kementerian Perindustrian dan BPPT bisa mengeluarkan kebijakan produksi otomotif nasional dengan tidak mengenakan biaya uji emisi itu," katanya.

Ia mengatakan, selama ini kualitas mobil Tawon itu tidak ada masalah setelah beberapa bulan terakhir digunakan untuk mengangkut sampah warga dan operasional program Lebak sehat.

Pemerintah daerah tahun ini akan memesan mobil Tawon lebih banyak lagi untuk keperluan dinas maupun pengangkut sampah.

"Kami saat ini baru mengoperasikan tiga unit digunakan mengangkut sampah dan operasional program Lebak Sehat," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Wawan Kuswandi mengatakan, pihaknya mendorong produksi mobil Tawon menembus pasar nasional melalui promosi-promosi yang dilakukan pemerintah daerah.

Permintaan mobil Tawon cukup tinggi karena harganya relatif murah dan terjangkau kalangan masyarakat menengah ke bawah.

Di samping itu, juga kualitasnya tidak kalah dengan mobil produksi dari Jepang dan Korea Selatan.

Pemerintah daerah, ujar dia, seringkali mempromosikan mobil karya pelajar SMK Rangkasbitung melalui pameran.

Promosi tersebut untuk membantu perusahaan PT Super Gasindo Jaya dalam pemasaran agar mobil Tawon menembus pasar domestik.

"Kami mendukung produksi mobil tawon itu berkembang dan bisa memenuhi kebutuhan pasar nasional," katanya.

Mobil Tawon memiliki tiga varian, yakni model bak terbuka, model mini van, serta model tawon. Model terakhir bisa memuat lebih dari tiga orang penumpang.

Ketiga jenis mobil Tawon tersebut semua bisa digunakan dengan bahan bakar premium dan gas. Saat ini, harga mobil Tawon itu berkisar antara Rp40 juta sampai Rp60 juta per unit.

"Kami terus melakukan pembinaan agar produksi mobil Tawon berkembang karena bisa memperluas lapangan pekerjaan," katanya. (MSR/F003)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014