Salah satu alasan pemecatan yang paling fatal adalah pak Suharso Monoarfa selaku Wakil Ketua Umum PPP dan Ketua DPW PPP Jawa Barat Rahmat Yasin menggalang 26 DPW untuk memakzulkan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dengan beramai-ramai mengeluarkan mosi
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Syaifullah Tamliha mengatakan pemecatan yang dilakukan terhadap Suharso Monoarfa dan empat Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) lantaran adanya upaya pemakzulan Ketua Umum partai Suryadharma Ali (SDA).

"Salah satu alasan pemecatan yang paling fatal adalah pak Suharso Monoarfa selaku Wakil Ketua Umum PPP dan Ketua DPW PPP Jawa Barat Rahmat Yasin menggalang 26 DPW untuk memakzulkan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dengan beramai-ramai mengeluarkan mosi tidak percaya," kata Syaifullah Tamliha dihubungi Antara dari Jakarta, Rabu.

Menurut Syaifullah, pemakzulan itu tidak dibenarkan sama sekali dalam AD/ART partai yang telah disahkan majelis syariah PPP. Penggantian ketua umum hanya dapat dilakukan melalui muktamar luar biasa.

"Pemakzulan ketua umum itu tidak dibenarkan dalam AD/ART partai. Tapi pak Suharso justru menggalang 26 DPW untuk memakzulkan pak SDA," kata dia.

Syaifullah menjelaskan upaya penggalangan 26 DPW itu dilakukan bertepatan rekapitulasi suara partai oleh KPU dalam Pemilu Legislatif, sehingga mengganggu konsentrasi kader partai untuk mengawal rekapitulasi suara tersebut.

"Masa Ketua DPW meninggalkan gelanggang, ini kan membingungkan kader. Pak Suharso juga kan merupakan Ketua Pemenangan Pemilu, tapi tidak ada upaya luar biasa dia memenangkan pemilu," ujar dia.

Lebih jauh Syaifullah membantah anggapan surat pemecatan itu dilakukan sepihak dan tidak sah tanpa tanda tangan sekjen. Menurut dia, Suryadharma Ali selaku ketua umum telah mencoba menghubungi Suharso dan sekjen Romahurmuziy, namun yang bersangkutan tidak dapat dihubungi.

"Karena dinilai sudah keterlaluan, pak SDA menggunakan anggaran dasar sebagai mandataris muktamar, dan dalam keadaan mendesak dia bisa mengambil keputusan tanpa rapat," jelas Syaifullah.

Dikonfirmasi perihal masalah ini Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa mengaku belum menerima surat pemecatan dirinya yang dikeluarkan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali.

"Sampai detik ini saya belum menerima suratnya. Saya tahu kabar itu dari mass media," kata Suharso dihubungi Antara dari Jakarta, Rabu. (*)

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014