Sampai detik ini saya belum menerima suratnya. Saya tahu kabar itu dari mass media,"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Suharso Monoarfa mengaku belum menerima surat pemecatan dirinya yang dikeluarkan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali.

"Sampai detik ini saya belum menerima suratnya. Saya tahu kabar itu dari mass media," kata Suharso dihubungi Antara dari Jakarta, Rabu.

Suharso mengatakan berdasarkan pemberitaan media massa yang dibacanya, surat itu berisi tentang pemecatan dirinya beserta empat Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), oleh Ketua Umum Suryadharma Ali karena dianggap tidak taat AD/ART partai.

Keempat Ketua DPW yang ikut dipecat antara lain Ketua DPW PPP Jawa Barat Rahmat Yasin, Ketua DPW PPP Sumatera Utara Fadli Nursal, Ketua DPW Jawa Timur Musyaffa Noer, dan Ketua DPW PPP Sulawesi Selatan Amir Uskara.

Suharso menilai surat pemecatan itu sangat ganjil karena dikeluarkan secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas, dan tanpa tandatangan Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy.

"Biasanya prosedur pemecatan itu ada peringatan pertama, kedua dan ketiga, tetapi ini secara tiba-tiba saja ada kabar pemecatan saya dan empat Ketua DPW, ada apa ini. Lagi pula kabarnya tidak ada tanda tangan sekjen juga, padahal pemecatan itu harus ditandatangani ketua umum dan sekjen," ujar dia.

Suharso menekankan dirinya tidak merasa melakukan pelanggaran terhadap AD/ART partai. Hingga saat ini dia menganggap tidak ada pemecatan terhadap dirinya.

"Kalau mau menuntut, apa yang mau dituntut. Saya menganggap surat itu tidak pernah ada karena memang saya tidak menerima suratnya," kata dia.

Hingga saat ini Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, Sekjen PPP Romahurmuziy dan Wasekjen PPP Syaifullah Tamliha belum dapat dimintai keterangan lebih lanjut ihwal masalah ini. Telepon genggam ketiga petinggi PPP itu tidak aktif kala dihubungi.
(R028/M019)

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014