Gabungan partai-partai Islam saya kira sulit dibangun. Karena saat ini mereka juga membangun komunikasi dengan poros-poros yang ada
Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Helmy Faishal Zaini menilai koalisi partai Islam sulit dibangun saat ini karena masing-masing telah membangun poros koalisi dengan partai nasionalis.

"Gabungan partai-partai Islam saya kira sulit dibangun. Karena saat ini mereka juga membangun komunikasi dengan poros-poros yang ada," katanya ketika dijumpai setelah menghadiri acara Harlah ke-29 Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU DKI Jakarta, di Kampus Universitas Islam Negeri, Ciputat, Selasa.

Dia mengatakan atas dasar itu, saat ini PKB cenderung melakukan komunikasi dengan dua partai nasional yakni PDI Perjuangan dan Gerindra. Sedangkan komunikasi yang dibangun dengan partai islam masih konservatif.

Terkait kemungkinan koalisi dengan PDI Perjuangan maupun Gerindra, ia menyatakan partainya tengah menjajaki komunikasi intensif dengan kedua partai itu.

Ia mengaku dalam koalisi itu nantinya, PKB realistis dengan tidak lagi mengincar kursi calon presiden.

"Kami kan awalnya mengusung capres karena kami beranggapan PKB mendapat 15 persen bahkan 20 persen suara. Tetapi kalau melihat posisi quick count, posisi PKB kira-kira 10 hingga 11 persen, maka kami tidak mungkin lagi memimpin koalisi," kata dia.

Helmy mengungkapkan pihaknya hanya mengajukan empat nama yang dapat menjadi calon wakil presiden bagi PDIP maupun Gerindra. Keempat nama itu antara lain Muhaimin Iskandar, Rhoma Irama, Mahfud MD serta Jusuf Kalla.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014