... pemimpin yang baik sebagaimana Yesus mencontohkan, rela berkorban untuk kepentingan orang lain... "
Magelang (ANTARA News) - Umat Katolik memasuki masa pekan suci Paskah 2014 yang dimulai dengan perayaan peribadatan untuk mengenang saat Yesus Kristus memasuki Kota Yerusalem dalam peristiwa yang dinamakan Minggu Palma.

Ibadat pertama, berupa misa kudus Minggu Palma dilakukan umat Katolik di Gereja Katolik Paroki Santa Maria Fatima Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu sore, dipimpin Romo Rosario Sapto Nugroho.

Setiap umat dalam ibadat itu membawa daun palma yang diberkati Romo Sapto di aula Panti Ekakapti, beberapa meter dari gereja setempat.

Umat dengan iringan lagu-lagu rohani Katolik kemudian berjalan kaki berarakan menuju gereja setempat, untuk melanjutkan rangkaian misa kudus Minggu Palma

Misa kedua perayaan itu, akan berlangsung pada Minggu (13/4) pagi. Berbagai gereja Katolik lainnya di daerah itu, juga menggelar misa kudus Minggu Palma, Sabtu sore dan Minggu pagi (13/4).

"Kita saat ini berkumpul untuk membuka perayaan misteri paskah, yakni sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus. Minggu Palma ini untuk merayakan Yesus memasuki Yerusalem dengan naik keledai, disambut umat sebagai raja pembawa damai," kata Sapto, dalam khotbahnya.

Beberapa waktu lalu, katanya, umat Katolik sebagai warga negara yang baik telah mengikuti Pemilu Legislatif, sedangkan pada 9 Juli 2014 akan mengikuti Pemilu Presiden.

Ia mengatakan para wakil rakyat yang terpilih itu akan mendapatkan kekuasaan untuk membawa kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara kepada kesejahteraan yang lebih baik pada masa mendatang.

"Mereka yang kita pilih, akan kita ikuti, akan membuat undang-undang yang akan membawa banga ke masa depan, menentukan keadaan kita. Undang-undang dibuat bukan untuk kepentingan pribadi. Kalau undang-undang dibuat untuk kepentingan pribadi maka negara kita akan pincang dan kesejahteraan akan hilang," katanya.

Ia mengatakan perayaan Minggu Palma sebagai tanda umat mengikuti Yesus Kristus sebagai pemimpin yang membawa kedamaian manusia hingga kehidupan kekal, karena Dia adalah Putra Allah yang hidup di tengah umat manusia.

Yesus, katanya, datang kepada manusia membawa kekuasaan Tuhan dan kepribadian ilahi untuk mewujudkan kedamaian itu, melalui sengsara disalib, wafat, dan kebangkitan-Nya pada hari Paskah.

Umat Katolik, katanya, diajak untuk meneladani Yesus yang pembawa damai itu, melalui karya hidup sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

"Supaya dalam hidup kita, kelihatan Raja Damai (Yesus) itu di masyarakat," katanya.

Pada kesempatan itu, Romo Sapto mengatakan, pemimpin yang baik sebagaimana Yesus mencontohkan, rela berkorban untuk kepentingan orang lain. Upaya manusia untuk mencari kedamaian, adalah dengan kerelaan berkorban untuk sesama.

"Memang hal itu sebagai cara yang berlawanan dengan cara dunia saat ini. Banyak orang ingin kedamaian dengan mengorbankan sesama. Supaya menjamin hidupnya yang kuat, sampai harus dengan korupsi, rakyat dikorbankan oleh orang yang berkuasa untuk kedamaian diri sendiri," katanya.

Ia mengharapkan melalui perayaan pekan suci Paskah, umat beroleh kedamaian dan keselamatan.

Rangkaian pekan suci yang dijalani umat Katolik, meliputi persembayangan Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, dan Minggu Paskah, yang masing-masing untuk mengenang saat Yesus memasuki Yerusalem, perjamuan terakhir Yesus bersama para rasul, Yesus disalib, dan kebangkitan Yesus dari kematian.

Pewarta: M Hari Atmoko
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014