Pemilihan 12 kebun raya prioritas ini mempertimbangkan dua kriteria utama yakni posisi strategis kebun raya dan komitmen Pemerintah Daerah atau pengelola,"
Bogor (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dalam penyusunan "roadmap" tahun 2015--2019 memprioritaskan pembangunan 12 kebun raya baru di daerah.

"Pemilihan 12 kebun raya prioritas ini mempertimbangkan dua kriteria utama yakni posisi strategis kebun raya dan komitmen Pemerintah Daerah atau pengelola," ujar Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor-LIPI Dr Didik Widyatmoko, M.Sc, dalam acara workshop penyusunan "roadmap" pembangunan kebun raya di Indonesia, di Gedung Konservasi, Kota Bogor, Kamis.

Didik menjelaskan 12 kebun raya (KR) yang menjadi prioritas pembangunan dalam penyusunan "roadmap" tahun 2015-2019, di antaranya KR Batam, KR Liwa, KR Balikpapan, KR Banua, KR Baturraden, KR Pare-pare, KR Kendari, KR "Eka Karya" Bali, KR Purwodadi, CSC and Botanic Garden.

Ia mengatakan, ke 12 kebun raya daerah ini telah siap melaksanakan pembangunan fisik selama kurun waktu yang ditetapkan. Namun untuk tahun 2014 ini, Kebun Raya Batam yang terlebih dahulu akan memulai pembangunan fisik.

Pembangunan fisik Kebun Raya Batam juga didukung oleh pendanaan yang cukup dari Kementerian PU sebesar Rp65 miliar dan Penataan Ruang Rp24 miliar.

"Pembangunan fisik Kebun Raya Batam menjadi komitmen kementerian PU dan Pemerintah Daerah, sehingga tahun 2014 ini sudah bisa dilakukan," ujar Didik.

Didik menyebutkan, Kebun Raya Batam nantinya akan menjadi pusat konservasi tumbuhan dengan tema khusus tanaman pulau-pulau yang ada di Indonesia.

Didik menambahkan, pembangunan Kebun Raya Batam harus dipercepat, mengingat kebun raya tersebut termasuk hasil karya anak dalam negeri, karena buatan lokal.

"Kita punya Kebun Raya Bogor dan Cibodas itu peninggalan Belanda. Jika Kebun Raya Batam selesai akan menjadi kebun raya karya anak dalam negeri, termasuk Kebun Raya Bali sebagai contoh kebun raya yang dibangun bangsa sendiri," ujarnya.

Sementara itu, Agus Fitrianto dari Kebun Raya Batam menyebutkan, luas kebun raya yang akan dibangun sebesar 46 hektare.

"Untuk biaya pembangunan sebesar Rp400 miliar dibantu oleh Kementerian PU," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Penata Ruang, Basuki Hadi Mulyono menambahkan, program pembangunan kebun raya daerah sudah lama bergulir sejak 2001-2002 antara LIPI dan Kementerian PU.

"Rencana ini akan dikembangkan karena ini untuk masa depan kita yang akan datang. Jadi untuk itu pengerjaan pembangunan kebun raya harus dilakukan dengan hati sehingga hasilnya dapat menjadi manfaat untuk kita semua," ujarnya.

Didik menambahkan, terkait dengan kebun raya daerah, LIPI terus mendorong setiap daerah di Indonesia untuk membangun kebun raya derah sebagai upaya menjaga kekayaan keanekaragaman hayati.

Melalui Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI sejak tahun 2011 telah berperan aktif dalam membangun 21 kebun raya raerah baru yang terletak di 17 provinsi di Indonesia.

Idealnya Indonesia membutuhkan 47 kebun raya daerah yang ditargetkan dapat terwujud pembangunannya hingga 2025 mendatang. (*)

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014