Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan puncak PT Toyota Astra Motor (TAM) mengalami pergantian dengan jabatan presiden direktur yang beralih dari Johnny Darmawan kepada  Hiroyuki Fukui.

GM Perencanaan Perusahaan dan Humas TAM Widyawati Soedigdo, di Jakarta, Kamis, mengatakan berdasarkan rapat umum pemegang saham (RUPS) TAM 1 April 2014, telah terjadi perubahan jajaran manajemen.

"Pak Johnny Darmawan pensiun dan digantikan dengan Hiroyuki Fukui sebagai presiden direktur (presdir) dan Suparno Djasmin sebagai wakil presdir," katanya pada jumpa pers yang dihadiri pula Johnny Darmawan, Suparno Djasmin, dan Direktur Pemasaran TAM Rahmat Samulo.

TAM merupakan perusahaan distributor/ agen pemegang merek yang sahamnya 51 persen dikuasai PT Astra Internasional Tbk dan 49 persen dimiliki Toyota Motor Corp (TMC).

Hiroyuki Fukui sebelumnya menjabat sebagai presiden komisaris TAM. Ia juga merupakan managing officer Toyota Motor Corporation (TMC) dan Direktur Toyota Motor Asia Pasific (TMAP).

Suparno Djamin, kata Widyawati, selain menjabat sebagai wakil presdir TAM juga tetap memang pimpinan di AUTO2000 dealer utama Toyota di Indonesia.

Sedangkan, Mamoru Akiyama yang sebelumnya menjabat wakil predir TAM menjadi direktur pemasaran bersama Rachmat Samulo yang tetap di posisi semula (direktur pemasaran).

Johnny Darmawan mengatakan pergantian manajemen tersebut merupakan salah satu upaya penyegaran di manajemen TAM.

"TAM perlu energi (pimpinan) yang lebih muda untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat," ujar Johnny yang masih menjabat Wapresdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).

Sementara itu, Suparno Djasmin yang juga hadir pada jumpa pers tersebut mengatakan akan meneruskan rencana strategis yang sudah dibuat jajaran direksi sebelumnya.

"Banyak prestasi yang sudah dicapai Pak Johnny Darmawan," katanya.

Antara lain, lanjut dia, dalam beberapa terakhir Toyota terus menjadi pemimpin pasar otomotif di Indonesia. Bahkan, lanjut Suparno Djasmin yang biasa dipanggil Abong, pada 2009 pangsa pasar Toyota hampir menyentuh angka 40 persen (39,9 persen). Disamping keberhasilan lain, menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor mobil Toyota. 
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014