Bagi Hanura (penetapan Jokowi capres) itu bukan hal yang menakutkan
Jakarta (ANTARA News) - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) mengaku tidak berminat untuk merapat ke PDI Perjuangan setelah partai banteng moncong putih resmi mengusung Joko Widodo atau Jokowi.

"Jokowi tidak ada pengaruhnya karena kader kami yakin seyakin-yakinnya dengan Win-HT, pasangan yang paling handal," kata Sekretaris Dewan Penasihat DPP Partai Hanura Charletty Choesyana di Jakarta, Senin.

Charletty juga menganggap pencalonan Jokowi sebagai capres adalah suatu hal yang wajar dan tidak perlu banyak dikomentari oleh banyak pihak.

Menurut dia, sah saja jika partai mengajukan orang terbaiknya untuk maju dalam pemilihan presiden.

Wanita yang juga ikut mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI dari dapil DKI Jakarta II itu juga mengatakan pihaknya tidak terusik dengan penetapan Jokowi sebagai capres.

"Bagi Hanura (penetapan Jokowi capres) itu bukan hal yang menakutkan. Kami tidak terusik, keyakinan dan semangat kami tetap, Win-HT adalah harga mati," tegasnya.

Charletty juga menuturkan pihaknya yakin bahwa pasangan Wiranto-Hary Tanoesoedibjo (Win-HT) merupakan pasangan paling handal yang dalam bursa Pilpres.

Pasangan tersebut diklaim sebagai "pasangan Bhinneka Tunggal Ika" karena menyatukan dua orang yang berbeda latar belakang profesi, etnis, agama, tetapi saling melengkapi.

"Itulah hasil evaluasi kami, makanya kami yakin Win-HT akan maju. Kalau masalah hasil, itu lain lagi. Tapi dalam perjuangan, kami harus yakin pasangan ini tidak akan berubah," ujarnya.

Sejumlah partai menyatakan keinginan untuk bisa berkoalisi dengan PDI Perjuangan dalam Pemilu Presiden 2014. Harapan berkoalisi semakin menggelora sejak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi resmi didaulat sebagai capres usungan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu karena dinilai berpotensi besar untuk menang di Pemilu 2014.

Hingga saat ini, PKB, PAN, PPP, PKS hingga Partai Golkar adalah sejumlah partai yang sudah secara terbuka menyampaikan keinginan berkoalisi.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014