Jakarta (ANTARA News) - Indonesia meminta agar Bank Dunia bertindak sebagai partner atau mitra dalam pengungkapan kasus-kasus yang diduga mengandung unsur korupsi di Indonesia, khususnya pada proyek yang dibiayai lembaga internasional itu. Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam pertemuan tahunan bersama Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) di Singapura, Selasa. Naskah pernyataan Menkeu Sri Mulyani yang diperoleh di Jakarta, Selasa, menyebutkan, permintaan agar Bank Dunia menjadi mitra dalam pengungkapan kasus korupsi merupakan salah satu dari empat saran yang disampaikan dalam pertemuan itu. "Kami sangat menghargai kemitraan dengan Bank Dunia dalam berbagai usaha selama ini, tetapi kita dapat melakukan berbagai hal lebih baik lagi secara bersama-sama," kata Menkeu. Menurut dia, jika Bank Dunia ingin mengungkap masalah korupsi lebih luas, maka diperlukan kerjasama dengan lembaga investigasi korupsi dari Indonesia. Ketika ditemukan dugaan kasus korupsi pada proyek-proyek yang didanai, Menkeu mengajak agar temuan itu dijadikan sebagai target untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem untuk mencegah dan memberantas korupsi. "Untuk melakukan itu diperlukan kerjasama dalam investigasi dan pencarian solusi terbaik. Bank Dunia harus bekerja sama dengan institusi di Indonesia dan berbagi informasi hasil investigasi korupsi," tegas Menkeu. Ia juga menyebutkan bahwa Indonesia juga memerlukan kerjasama dengan lembaga internasional itu dalam pelacakan aset dan recovery aset hasil dari tindak korupsi. "Dan kami mengingatkan kepada investor bahwa tindakan menyuap hanya akan sedikit memberi keuntungan sementara resikonya sangat serius," kata Menkeu. (*)

Copyright © ANTARA 2006