Pemuda adalah aset pembangunan, potensi pemuda harus dikerahkan untuk memaksimalkan pembangunan bangsa,"
Jakarta (ANTARA News) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan pihaknya akan terus mengoptimalkan potensi generasi muda sebagai aset penting dalam kemajuan bangsa dan negara.

"Pemuda adalah aset pembangunan, potensi pemuda harus dikerahkan untuk memaksimalkan pembangunan bangsa," kata Ketua Bidang Organisasi dan Penguatan Ideologi Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Irgan Chairul Mahfiz di Jakarta, Sabtu.

Irgan menjelaskan, potensi generasi muda yang dimaksudkan yakni berupa skill, keterampilan dan pengetahuan yang telah dipelajari di lembaga pendidikan.

"Itu semua harus dimanfaatkan," ujarnya.

Menurut Irgan, potensi tersebut jangan sampai dimanfaatkan untuk membangun negara lain selain Indonesia.

"Jangan sampai selain Indonesia yang justru memanfaatkan potensi pemuda Indonesia," ujar calon anggota legislatif DPR RI Daerah Pemilihan Banten III.

Irgan menyatakan, banyak sekali pemuda Indonesia yang justru menjadi insan bermanfaat di negara lain.

"Indonesia harus bisa memaksimalkan peranan mereka," katanya.

Irgan menambahkan, pengetahuan para generasi muda dapat dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur dan memperbaiki perekonomian di negeri ini.

"Semangat mereka mampu memompa gairah masyarakat untuk mengembangkan wirausaha dan ekonomi kreatif," ungkapnya.

Sementara itu, artis muda Hengki Kurniawan menilai, potensi berpolitik generasi muda masih kerap diabaikan.

Menurutnya, generasi muda Indonesia harus melek politik agar kedepan memiliki pengalaman dalam membangun bangsa.

Hengky menilai, potensi politik generasi muda dihalangi oleh hasutan bahwa politik berbahaya dan identik dengan korupsi serta menelan biaya mahal.

"Padahal itu semua jauh dari kebenaran," ujarnya.

Hengky menambahkan, politik baginya adalah proses kaderisasi. Didalamnya ada pembentukan kader dari masyarakat berbagai kalangan. Selain itu, proses politik menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan.

"Kalau bukan pemuda, siapa lagi," ujarnya.
(W004)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014