Pada pertemuan di Batulis, yang saya tahu tidak ada perjanjian kesepakatan. Saya tidak tahu jika setelah saya pulang masih ada pertemuan berikutnya yang menghasilkan kesepakatan Batu Tulis,"
Jakarta (ANTARA News) - Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sabam Sirait mengatakan sepengetahuannya pada pertemuan di Istana Batu Tulis Bogor pada 2009 tidak ada kesepakatan untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada 2014.

"Pada pertemuan di Batulis, yang saya tahu tidak ada perjanjian kesepakatan. Saya tidak tahu jika setelah saya pulang masih ada pertemuan berikutnya yang menghasilkan kesepakatan Batu Tulis," kata Sabam Sirait usai diskusi "Dialog Kenegaraan: Pemilu 2014: Perang Tokoh Calon Senator" di Gedung MPR/DPR/DPD RI Jakarta, Rabu.

Mantan Sekretaris Jenderal DPP PDIP itu menjelaskan dirinya turut diundang pada pertemuan antara pimpinan PDI Perjuangan dan pimpinan Partai Gerindra di Istana Batu Tulis Bogor, pada Mei 2009.

Pada pertemuan tersebut, menurut dia, dihadiri 12 orang yakni enam orang dari PDIP termasuk Megawati Soekarnoputri dan enam orang lagi dari Partai Gerindra termasuk Prabowo Subianto.

Namun, kata dia, hingga usai pertemuan di Batu Tulis tidak ada perjanjian atau kesepakatan untuk mengusung Prabowo sebagai calon presiden.

"Setelah pertemuan itu, saya dan teman-teman pulang. Saya tidak tahu kalau ada pertemuan berikutnya yang menghasilkan perjanjian Batu Tulis, " katanya.

Calon anggota DPD RI dari Provinsi DKI Jakarta ini menuturkan, sepengetahuannya pada pertemuan itu kesepakatan yang dibuat adalah mengusung pasangan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan calon wakil presiden pada pemilu presiden 2009.

Sementara itu, pengamat politik Muhammad Qodari melihat ada perbedaan penafsiran antara Partai Gerindra dan PDIP soal isi perjanjian Batu Tulis.

Menurut dia Partai Gerindra tidak melihat semua isi perjanjian, tetapi langsung ke nomor tujuh dalam perjanjian itu.

"Kalau PDI Perjuangan melihat isi perjanjian secara keseluruhan," katanya.

Ia menjelaskan pada pasal tiga perjanjian itu, berbunyi, "Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto bersama-sama membentuk kabinet. Berkaitan dengan penugasan pada butir 2 di atas, Prabowo Subianto menentukan nama-nama menteri yang terkait. Menteri-menteri tersebut adalah Menteri Kehutanan, Menteri Pertanian, Menteri keuangan, Menteri BUMN, Menteri ESDM, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perindustrian, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Hukum dan HAM, dan Menteri Pertahanan."

Sementara bagi PDI-P, kata dia, beranggapan jika perjanjian nomor tiga ini terpenuhi, yakni keduanya menang pada Pemilu Presiden 2009, maka Prabowo Subianto akan diusung menjadi calon presiden pada Pemilu Presiden 2014.

Karena pasangan Megawati dan Prabowo tidak terpilih pada Pemilu Presiden 2009, ia menilai, perjanjian batu tulis itu otomatis menjadi gugur.
(R024/Z003)

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014