Humas sekaligus koordinator kampanye Partai Demokrat Kabupaten Malang Susianto, Senin, mengatakan kampanye akbar itu akan dipusatkan di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang.
"Kampanye terbuka baru kami gelar Sabtu (22/3), dan kami fokuskan di Kabupaten Malang. Selain menghadirkan ketua umum sebagai juru kampanye (jurkam), kami juga menghadirkan sejumlah jurkam nasional maupun provinsi," ujarnya.
Menurut anggota DPRD Kabupaten Malang ini, sebelum kampanye akbar digelar, Partai Demokrat memilih kampanye model blusukan dari rumah ke rumah dan pasar-pasar tradisional, karena lebih efektif dan efesien serta lebih hemat biaya.
Susianto yang mencalonkan kembali sebagai wakil rakyat di Kabupaten Malang itu, menyatakan lebih suka blusukan ketimbang mengumpulkan massa di lapangan terbuka atau konvoi kendaraan di jalan.
"Kalau kampanye seperti itu kami rasa justru boros, bahkan mengganggu para pengguna jalan," katanya.
Selain Partai Demokrat, sebagian besar partai politik peserta Pemilu 2014 di Kabupaten Malang juga menerapkan kampanye model blusukan, termasuk Partai Gerindra, kecuali ketika dihadiri oleh jurkamnas yang digelar secara terbuka dan akbar.
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Malang Ahmad Subhan mengatakan model kampanye blusukan pun juga membutuhkan dana yang tidak sedikit karena setiap menggelar kampanye DPC Partai Gerindra menyiapkan dana sebesar Rp20 juta untuk keperluan membeli alat peraga, seperti membuat kaos, bendera partai, dan kertas suara.
Subhan optimistis caleg dari Partai Gerindra pada Pemilu 2014 akan bisa membentuk satu fraksi sendiri di DPRD Kabupaten Malang.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014
