Jayapura (ANTARA News) - Jabatan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Trikora yang sejak 2005 dipangku Mayjen TNI George Toisutta diserahterimakan kepada penggantinya, Mayjen TNI Zamroni,SE, yang sebelumnya menjabat Pangdam IX/Udayana. Upacara serah terima tugas dan tanggungjawab (Sertijab) Pangdam Trikora itu berlangsung di lapangan upacara Markas Kodam (Makodam) Trikora, Jayapura, Jumat, dipimpin langsung Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Djoko Santoso. Hadir dalam acara tersebut Gubernur Papua, Barnabas Suebu, dan sejumlah pejabat sipil, militer, Polri serta pemuka agama setempat. Upacara Sertijab Pangdam XVII Trikora itu didahului acara penghormatan dan dilanjutkan penyematan tanda jabatan dan penyerahan tongkat komando dari Mayjen TNI George Toisutta kepada Mayjen TNI Zamroni. Dalam amanatnya, KSAD Jenderal TNI Djoko Santoso mengatakan pergantian jabatan seperti ini hendaknya dapat dipahami sebagai bagian dari dinamika organisasi, yaitu upaya pembinaan dan meningkatkan kinerja satuan selaras dengan pembinaan personil di lingkungan TNI AD guna memperluas pengetahuan dan ketrampilan di bidang kepemimpinan dan manajerial. Tentang kedudukan Kodam XVII Trikora, Jenderal Djoko Santoso mengemukakan sebagai salah satu gelar kekuatan TNI AD yang bersifat kewilayahan, yang berada di bagian paling timur dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Kodam Trikora memiliki lingkungan penugasan yang sangat khas dan kompleks. Wilayah tanggungjawab Kodam ini terhampar sangat luas dan memiliki potensi Sumber Daya Alam yang sangat besar. Kesemuanya itu menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan semangat pengabdian yang tulus dan pantang putus asa. "Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk memperlancar dan meningkatkan intensitas pembangunan diperlukan adanya stabilitas wilayah yang mantap. Kondisi ini hanya akan dicapai apabila ada kesadaran yang mendalam pada semua lapisan masyarakat akan pentingnya persatuan dan kesatuan," katanya. KSAD mengakui bahwa berbagai permasalahan di wilayah Kodam XVII Trikora seperti pelintas batas, perkelahian antarsuku, kegiatan pembalakan liar dan pencurian ikan serta bencana aalam gempa bumi dan bencana kelaparan maupun masih adanya aksi seperatis oleh kelompok tertentu akan berdampak langsung pada pelaksanaan tugas Kodam Trikora dalam menjaga stabilitas keamanan dan kedaulatan di wilayah ini. "Perlu saya ingatkan, sekecil apapun permasalahan itu bila tidak segera kita atasi maka akan muncul ke permukaan dan menjadi masalah yang lebih kompleks yang dapat berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2006