Jakarta (ANTARA News) - Model terbaru Daihatsu, New Luxio, ditargetkan mampu menguasai 30 hingga 35 persen pangsa pasar mobil semi-bonnet, bersaing dengan  Suzuki APV dan Nissan Evalia.

Untuk memperoleh pasar 30-35 persen LPMV semi-bonnet (tanpa moncong) itu, New Luxio yang merupakan model baru Luxio ditargetkan terjual 500 unit perbulan atau 6.000 unit/tahun.

"Kita lihat dari data registrasi polisi, pasar LMPV semi-bonnet ini marketnya 19 ribu pada 2013, tahun ini kita belum dapat perkirakan, namun kira-kira tidak jauh berubah dengan Luxio. Tahun ini market share nya sekitar 30-35 persen," kata Chief Operation Officer PT. Astra International-Daihatsu Sales Operation, Toto Suryana Wijaya di peluncuran New Luxio di Jakarta, Rabu.

Pangsa pasar LMPV semi-bonnet pada 2014 ini, kata Toto, memang dapat saja stagnan seperti 2013 atau malah turun seperti dari 2012 ke 2013 saat penjualannya turun dari 25 ribu unit ke 19 ribu.

Penurunan itu diprediksi karena konsumen beralih ke LMPV bonnet seperti Xenia dan kompetitor di kelasnya.

"Tetapi pasar yang semi-bonnet ini tetap ada, karena memang ada konsumennya dibandingkan dengan yang ada moncong, tinggal pilihan saja," ujarnya.

Direktur Pemasaran PT. Astra Daihatsu Motor mengatakan seperti pasar LMPV semi-bonnet memang tersegmentasi ke konsumen keluarga mapan dan dewasa.

Ciri konsumen seperti itu adalah anak yang sudah memasuki jenjang sekolah menengah dan atas.

Sedangkan pasar yang "gemuk" memang konsumen keluarga baru atau konsumen kelas menengah yang menyukai sisi elegan, dinamis, yang kerap ditampilkan mobil LMPV bonnet atau dengan moncong.

"Memang turun untuk semi-bonnet, namun tetap ada pasarnya," ujarnya.

New Luxio yang diklaim lebih elegan dan nyaman akan dipasarkan dengan target konsumen yang mapan dan penggunaannya banyak untuk kegiatan bisnis.

New Luxio bertenaga 1500 cc dan ditopang mesin 3SZ-VE DOHC VVT-I itu dibanderolRp157,550 juta untuk tipe D, tipe X (Transmisi Manual) Rp175,700 juta, sedangkan tipe X (Transmisi Automatic) Rp186,800 juta.

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014