Samarinda (ANTARA News) - Sejumlah pemain Putra Samarinda, Kaltim, mengaku tidak terpengaruh dengan rencana pemindahan markas tim berjuluk "Pesut Mahakam" itu dari Stadion Segiri ke Stadion Utama Palaran.

Pemain muda Bayu Gatra Sanggiawan di Samarinda, Senin, mengatakan dia akan mematuhi keputusan apapun dari manajemen yang akan memindahkan markas "Pesut Mahakam" ke Palaran.

"Semua terserah Pak Haji (Harbiansyah Hanafiah sebagai pemilik klub) saja gimana baiknya. Kalau saya ini hanya sebagai pemain, tentu tugasnya hanya bermain," terang Bayu.

Bayu tetap optimis pemindahan "home base" tersebut tak akan mempengaruhi dukungan Super Samarinda dan Pusamania, meskipun lokasi Stadion Palaran cukup jauh dari Pusat kota Samarinda.

"Kalau memang mereka suporter yang fanatik, saya yakin dimanapun kami bertanding akan didatangi, karena dari pengalaman di laga tandangpun pendukung Pusam selalu hadir ditengah lapangan," jelas Bayu.

Sementara Joko Sasongko pemain gelandang Pusam, mengatakan bahwa papaun keputusan manajemen tentu sudah menjadi pertimbangan untuk kebaikan tim.

"Semoga di kandang kita yang baru, menjadikan tim ini semakin solid dan bisa memberikan prestasi untuk masyarakat Samarinda," kata Joko.

Kapten tim Pusam M Roby menambahkan bahwa Stadion Utama Palaran yang nantinya bakal dijadikan home base baru tim Pusam, merupakan stadion termegah di Kalimantan Timur.

"Ini menjadikan tantangan baru buat teman-teman untuk lebih serius lagi dalam mengarungi setiap laga utamanya laga kandang," jelas M Roby.

Manajemen tim Pusam berencana memindahkan home base dari Stadion Segiri ke Stadion Palaran pada pertengahan Maret 2014, usai digunakannya Stadion Palaran untuk laga timnas U-19 menghadapi tim Pusam U-21.

Alasan pemindahan karena pengelola dianggap kurang mendukung klub kebanggaan warga Samarinda, dengan temuan bukti terakhir beberapa hal seperti toilet terkunci, bangku untuk konferensi pers tidak disediakan.

(KR-RMT/D011)

Pewarta: Arumanto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014