Jakarta (ANTARA News) - Pangsa pasar ikan hias Indonesia saat ini hanya tiga persen dari pasar ikan hias dunia, kata Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Departemen Kelautan dan Perikanan, Martani Husaini. "Potensi ikan hias Indonesia sebenarnya masih sangat melimpah, namun kita tidak bisa melakukan ekspor secara langsung," kata Martani, di sela penyerahan piala pemenang kontes dan bursa ikan hias nasional di Pusat Pengembangan Ikan Hias Cibinong, Bogor, Sabtu. Dikatakannya dengan pangsa pasar tiga persen, berarti Indonesia hanya menempati urutan ketujuh dalam ekspor ikan hias. Ia mengatakan sejak Garuda tidak lagi melakukan penerbangan kargo secara langsung atau "cargo direct", maka pengiriman ikan hias ke negara-negara importir harus melalui Singapura. Akibatnya, katanya, Singapura masih merupakan negara eksportir ikan hias terbesar, meskipun negara tersebut tidak memiliki sumberdaya ikan hias sendiri. Berdasarkan data Departemen Kelautan dan Perikanan, volume ekspor ikan hias Indonesia pada 2001 sebesar 14,6 juta dolar AS. Pada 2004, angka itu meningkat menjadi 15,7 juta dolar AS, sementara nilai transaksi perdagangan ikan hias di pasar dunia diperkirakan mencapai 500 juta dollar AS. Namun, kata Martani, saat ini kecenderungan permintaan ikan hias mengalami peningkatan pada masyarakat yang tinggal di apartemen. Di beberapa negara yang banyak bangunan apartemen, tanpa menyebut angka pasti dia menambahkan, permintaan terhadap ikan hias ternyata mengalami peningkatan. Kecenderungan itu juga dialami di Indonesia. Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi dalam sambutannya yang dibacakan Dirjen P2HP mengakui, saat ini pemasaran masih menjadi masalah utama dalam perdagangan ikan hias Indonesia. Menurut dia, pemasaran tersebut meliputi seluruh kegiatan terkait mulai dari perencanaan, hingga pengendalian dan pendistribusian. "Masalah pemasaran ikan hias di Indonesia mencakup seluruh aspek pemasaran yang ada mulai dari pembenihan hingga distribusi," katanya. Pada kesempatan itu Freddy juga menyatakan, subsektor ikan hias masih belum berkembang dengan maksimal sehingga perlu dukungan dari pemerintah dalam pengembangannya. Dia mengharapkan ikan hias nantinya bisa menjadi komoditas andalan bagi ekspor Indonesia. (*)

Copyright © ANTARA 2006